Selasa 04/03/14. 11:00 Wib
Reporter : Dicko
Korban yang belum diketahui identitasnya itu, oleh tim relawan langsung diamankan dan dibopong memakai penyangga saat melakukan simulasi tanggap bencana BPBD Kabupaten Probolinggo dilapangan Kecamatan Pakuniran.
Reporter : Dicko
Pakuniran -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo
mengevakuasi satu orang warga yang ditemukan tenggelam di sungai
minggung Desa Kalidandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.
Saat di evakuasi oleh tim, korban ditemukan dalam kondisi lemas dan
tidak melekat sebuah baju dibadannya.
Korban yang belum diketahui identitasnya itu, oleh tim relawan langsung diamankan dan dibopong memakai penyangga saat melakukan simulasi tanggap bencana BPBD Kabupaten Probolinggo dilapangan Kecamatan Pakuniran.
Dengan gerak cepat, tim relawan langsung membawa korban ke Puskesmas
setempat menggunakan mobil ambulance.” Saya ingin, tim relawan ini
tanggap dan cepat untuk melakukan evakuasi korban. Supaya saat terjadi
hal demikian, relawan agar tidak gugup ketika di lapangan," jelas Kepala
BPBD Kabupaten Probolinggo Dwi Joko Nurjayadi Selasa (04/3.
Joko menuturkan, untuk mengevakuasi korban bencana baik banjir, longsor
dan letusan gunung. Relawan ketika akan turun ke lapangan sudah
mempunyai bekal untuk menolong para korban.
"Kita terus menggembleng tim relawan yang berjumlah 330 orang yang di
ambil dari 25 desa dan 5 kelurahan di 24 Kecamatan se Kabupaten
Probolinggo,"ujar Joko.
Disamping itu, lanjut joko, selain simulasi untuk tanggap bencana
banjir, relawan juga di bekali dengan situasi darurat dan waspada.
"Jadi, kalau disituasi longsor atau letusan gunung, para tim relawan ini
sudah melakukan woro-woro kepada warga setempat. Agar berhati-hati dan
lebihnya untuk pembelajaran evakuasi,"ucapnya.
Dirinya berpesan, sangat rawan terjadinya tanah longsor dan bencana
banjir. Belum lama ini, banjir dan longsor melanda kampung tersebut.
Ratusan rumah warga terendam banjir dan sekitar 400 kepala keluarga
terisolasi akibat longsor menutup badan jalan ke kampung itu selama tiga
hari.
"Kita memilih lokasi ini, sebagai lokasi simulasi disebabkan kawasan
itu sangat rawan terjadinya bencana banjir dan longsor,"ltandasnya. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !