Jum'at 28/03/14. 10:00 Wib
Reporter : Dicko
Di ketahui pada saat kejadian, yang mana sepasang kekasih yang berstatus
pelajar itu, diketemukan warga berduaan disatu ruangan dalam toilet
umum, padahal di toilet tersebut terdapat lima ruangan didalamnya.
Sekitar 30 menit mereka berada didalam.(Dc)
Reporter : Dicko
Kraksaan -
Kasus digerebeknya dua pelajar Madrasah Aliyah (MA) disalah satu
lembaga di Kraksaan, yang terjadi di toilet umum sebelah timur alun-alun
kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, pada Kamis (27/3), memantik
reaksi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
Pasalnya, menurut Sekretaris MUI M. Yasin, kelakukan tersebut merupakan
pelanggaran dalam syare’at agama,yang seharusnya tidak terjadi di tempat
umum. Selain itu juga menciptakan dampak yang negatif terhadap lembaga
dan keluarga, serta yang lainnya.
Selain itu, M. Yasin mengaku, ulah mereka merupakan perbuatan tercela
tapi tidak sepenuhnya merupakan kesalahan pihak sekolah. Sebab, saat
mereka digerebek, mereka sudah pulang sekolah.
“Ketika sudah di luar jam sekolah, maka hal itu adalah tanggung jawab
orang tua. Tapi, kasus itu harus menjadi perhatian pihak sekolah.
Masyarakat juga harus pro aktif bila menemukan kemunkaran, mengamalkan
amar ma’ruf nahi munkar,” katanya, Jumat (28/3).
Yasin menambahkan, pihak sekolah harus lebih giat lagi memberikan
sosialisasi tentang nilai-nilai keagamaan di sekolahnya. Apalagi, kasus
mereka dinilai sangat tidak layak dan menininggalkan kesan yang berbeda
di mata masyarakat.
Sementara, Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Busthomi, enggan
berkomentar mengenai kasus tersebut saat dihubungi lewat telepon
selulernya, dia memilih untuk tidak membicarakan hal tersebut.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !