Senin 24/03/13. 10:00 Wib
Reporter : Dicko
Dari pantauan media ini dilapangan, Futuha sebagai korban modus yang diduga terkena hipnotis tersebut mengaku, bahwa pelaku ada dua orang yang mengaku sebagai sales dari salah satu usaha meubeler,yang seketika itu mendatangi rumah korban. Pelaku berpura menawarkan barang dan seraya dengan embel-embel hadiah untuk korban.
Korban yang terkelabui pelaku akhirnya bersedia memberikan perhiasan yang dimilikinya berupa gelang emas, yang menurutnya sebagai jaminan, diperkirakan senilai 14 gram.
Tak berselang lama, setelah pelaku beranjak dari rumah korban. Korbanpun sadar dan langsung menangis, karena dirinya merasa telah tertipu.
“Dia membawa catalog ke saya, produknya berupa lemari seharga 1,8 juta rupiah,”ungkap Fatuha sambil mengusap air mata.
Ia mengaku, saat berbincang dengan pelaku dirumahnya, kedua orang pelaku itu sempat menanyakan perhiasan yang dimiliki korban.
“Saya sudah menaruh curiga, ketika dia menanyakan suami saya dan barang-barang seperti emas dan uang,”jelas perempuan yang beranak dua ini.
Entah terpengaruh apa, kemudian Fatuha mengambil barang-barang berharga itu lalu memberikan kepada kedua pelaku. ”Akal dan pikiran saya sudah di pengaruhi,seakan-akan diluar kesadaran,”ujarnya.
Begitu korban sudah memberikan barang berharga, pelaku langsung kabur mengendarai motornya.
Sayangnya, pihak korban tidak berani melaporkan kejadian terserbut kepada pihak aparat berwajib.
“Mungkin ini msudah menjadi nasib saya. Denagn kejadian ini adalah pelajaran bagi saya, dan saya pasarah, karena gak mungkin perhiasan saya kembali,”sebut korban.
Sementara, Kapolsek Paiton AKP Suparmin tentang kejadian tersebut belum bisa memastikan apakan gendam (hipnotis) atau yang bersifat lainnya. Sebab, pihak korban tidak bisa melaporkan kejadian itu ke polisi.(Dc)
Reporter : Dicko
Paiton – Banyak
cara yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan, ,salah satunya
adalah aksi dengan modus penipuan yang di alami Fatuha (31) yang
berstatus sebagai ibu krumah tangga asal asal Desa Karang Anyar
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, Senin (24/3/2014).
Dari pantauan media ini dilapangan, Futuha sebagai korban modus yang diduga terkena hipnotis tersebut mengaku, bahwa pelaku ada dua orang yang mengaku sebagai sales dari salah satu usaha meubeler,yang seketika itu mendatangi rumah korban. Pelaku berpura menawarkan barang dan seraya dengan embel-embel hadiah untuk korban.
Korban yang terkelabui pelaku akhirnya bersedia memberikan perhiasan yang dimilikinya berupa gelang emas, yang menurutnya sebagai jaminan, diperkirakan senilai 14 gram.
Tak berselang lama, setelah pelaku beranjak dari rumah korban. Korbanpun sadar dan langsung menangis, karena dirinya merasa telah tertipu.
“Dia membawa catalog ke saya, produknya berupa lemari seharga 1,8 juta rupiah,”ungkap Fatuha sambil mengusap air mata.
Ia mengaku, saat berbincang dengan pelaku dirumahnya, kedua orang pelaku itu sempat menanyakan perhiasan yang dimiliki korban.
“Saya sudah menaruh curiga, ketika dia menanyakan suami saya dan barang-barang seperti emas dan uang,”jelas perempuan yang beranak dua ini.
Entah terpengaruh apa, kemudian Fatuha mengambil barang-barang berharga itu lalu memberikan kepada kedua pelaku. ”Akal dan pikiran saya sudah di pengaruhi,seakan-akan diluar kesadaran,”ujarnya.
Begitu korban sudah memberikan barang berharga, pelaku langsung kabur mengendarai motornya.
Sayangnya, pihak korban tidak berani melaporkan kejadian terserbut kepada pihak aparat berwajib.
“Mungkin ini msudah menjadi nasib saya. Denagn kejadian ini adalah pelajaran bagi saya, dan saya pasarah, karena gak mungkin perhiasan saya kembali,”sebut korban.
Sementara, Kapolsek Paiton AKP Suparmin tentang kejadian tersebut belum bisa memastikan apakan gendam (hipnotis) atau yang bersifat lainnya. Sebab, pihak korban tidak bisa melaporkan kejadian itu ke polisi.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !