Kamis 06/03/14. 11:00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Tutup: Tampak sepi di SPBU pompa 4 yang masih ditutup, menungu pengurasan selanjutnya |
Kraksaan – Setelah kejadian hari kemarin Rabu 05/3 terkait Bahan
Bakar Minyak (BBM) dengan jenis premium yang bercampur air di SPBU
Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dengan melibatkan
ratusan warga pemilik kendaraan bermotor panik usai membeli BBM dan
mendemo di SPBU tersebut, lantaran motor yang dikendarainya tiba-tiba
mogok akibat terisi air.
Menindaklanjuti hal tersebut, akhirnya yang terlibat dalam pembelian BBM
itu menemukan jawaban dari pihak SPBU meski tidak secara langsung dan
tidak secara keseluruhan. Pasalnya, pihak SPBU hanya mempunyai data
sebanyak 90 kendaraan yang terisi bensin bercampur air saat kejadian
berlangsung, 87 kendaraan bermotor dan tiga kendaraan bermobil, ini
dikatakan Heddy, kepala pengawas SPBU Kebonagung Kraksaan Kamis 06/3.
Heddy menuturkan, di SPBU Kebonagung itu mempunyai empat mesin pompa
dengan jenis BBM premium, pertamak dan solar, hanya satu pompa yang
difokuskan untuk ganti rugi kepada warga yang melakukan pengisian
premium saat itu, karena menurutnya, bensin yang bercampur air itu ada
pada pompa empat (4).
“Kami sudah kerja sama dengan Dealer-Dealer dan bengkel amatir dikota
Kraksan, sebab, kami harus mendahulukan kompensasi untuk kendaraan yang
injection, jadi untuk yang injection kami serahkan ke Dealer, dan untuk
bengkel amatir khusus kendaraan biasa, biaya kami tanggung semua,
termasuk ganti rugi saat pengisian bensin, itu nominalnya kami
ganti,”jelas Heddy.
Di Tanya tentang ratusan kendaraan yang mogok dan terancam rusak akibat
ketidak waspadaan SPBU yang ia awasi, Heddy mengaku, pihak SPBU hanya
bisa mengganti rugi sesuai data yang ada yaitu sebanyak 90 kendaraan,
padahal saat kejadian, tidak kurang dari 200 kendaraan yang terbukti
mogok.
“Sesuai data yang ada yang kami ganti, kalaupun nanti ada susulan dari
warga untuk meminta ganti rugi, kami tetap tidak bisa untuk
menggantinya. Dari 90 kendaraan itupun kami masih menunggu respon dari
Pertamina, karena dari SPBU ini sudah melayangkan berita acara kepada
pertamina, kepada 90 kendaraan itu kami uapayakan untuk ganti rugi,
setelah ada jawaban dari pertamina,” pungkas Heddy. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !