Jum'at 07/03/14. 08:00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Kotaanyar –
Madrasah Islamiyah Syafi’iyah di Desa Kotaanyar, Kecamatan Kotaanyar,
Kabupaten Probolinggo mulai menekuni program pembelajaran terhadap
siswa-siswinya. Meski yayasan ini baru merintis dari tahun 2010 lalu,
namun apa yang menjadi keinginan dari pihak yayasan ini akan lebih
mengembangkan pelajaran agama islam seperti pelajaran pendidikan dan
Tartila Al-Qur’an untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyahnya.
Yayasan Islamiyah Syafi’iyah ini menurut Syamsuddin selaku kepala
yayasan, perjalanannya masih baru berjalan tiga (3) tahun setengah dan
akan menginjak empat tahun dan masih mempunyai siswa yang begitu minim.
Dihitung secara keseluruhan dari PAUD, RA, dan MI, masih mempunyai 62
siswa dan itupun untuk tingkat MI hanya mempunyai empat kelas saja,
kelas I sampai kelas IV.
Meski jumlah ruang kelasnya hanya ada 6 ruang, naumun itu tak menjadi
kendala bagi pihak yayasan, pasalnya, sementara ini untuk kelas V dan
VI masih belum ada, hanya saja untuk tahun depan di yayasan tersebut
baru akan terasa kalau ruang yang terbatas itu akan kekurangan, ungkap
Syamsuddin Jum’at (07/3).
“Sebetulnya kami juga memikirkan tentang ruang kelas, karena mungkin
dari jumlah murid yang masih minim kita semua guru disini tidak terlalu
memikirkan itu, hanya saja kami berencana bagaimana sekiranya ruang
kelas ini mencukupi setelah jumlah murid disini mencapai enam kelas,”
sebutnya.
Dari pantauan Reporter Kominfo Bromo fm, kantor yang ditempati 17 guru
di yayasan tersebut masih memakai ruang kelas yang biasanya ditempati
murid, itupun masih menjadi satu dengan perpustakaan. Syamsuddin
mengaku, selain keterbatasan ruang kelas, diyayasan yang ia pimpin itu
betuh banyak ruangan, termasuk perpustakaan dan praktik ibadah agama
islam untuk pelajaran tambahan MI dan PAUD, selain itu beberapa ruang
kelas masih juga sangat dibutuhkan tambahan.
“Sementara ini kami pakai ala kadarnya dulu, mungkin kedepan ini ada
penambahan ruang, baik itu dari bantuan atau lain-lainnya, karena kami
sudah melayangkan pengajuan proposal ke Provinsi, semoga saja itu cepat
ada respon untuk yayasan ini,” ujar Syamsudin.
Meski beberapa fasilitas yang dimiliki yayasan tersebut sangat minim,
namun, pendalaman pelajaran untuk 62 murid-muridnya tetap dijalankan
secara maksimal, baik itu dari pelajaran pendidikan, tarbiyah,
lebih-lebih untuk pelajaran Tartila, “pelajaran Tartila kami utamakan di
yayasan ini, itu sebagai pelajaran tambahan dari pelajaran biasa setiap
harinya. Tartila kami lakukan setiap hari sebagai tambahan, dari pukul
14 hingga 16,” terang Syamsuddin.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !