Selasa 27/01/14. 10:00 WIB
Reporter : Dicko
“ Kalau menurut Pugu 8 pengajar itu sudah cukup, tapi kalau menurut
jurusan kami masih butuh 3 orang pengajar lagi. Di SDLB ini masih belum
mempunyai guru Agama dan guru Olah raga,jadi kami masih sangat
membutuhkan tiga orang pengajar lagi,” jelasnya. (Dc)
Reporter : Dicko
Kraksaan - Berjalannya Sekolah Luar Biasa (SLB) baik dari
tingkat STKLB- SDLB –SMPLB hingga SMALB masih tetap menjadi sarana
kebutuhan bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Probolinggo, untuk
memberikan pengetahuan pendidikan bagi anak yang mengalami Tuna Daksa
(cacat tubuh) yang masih membutuhkan bimbingan dan pengetahuan
pendidikan.
Dari pantauan Reporter Bromo fm, pada salah satu Sekolah swasta SLB
Dharma Asih Kraksaan, bahwa siswa-siswinya yang tergolong Tuna Daksa
ternyata masih sangat membutuhkan bimbingan dan tahap pembelajaran yang
intensif,pasalnya anak didiknya yang berjumlah 38 ditingkat SDLB-C1 dari
kelas I – VI tersebut memiliki dua jurusan yaitu daya pikirnya berat
dan daya pikirnya sedang (Tuna Grahita dan Tuna Rungu), ini diungkapkan
oleh Rapamuji, Kep Sek SDLB Dharma Asih Kraksaan, Selasa.27/01.
Ditanya tentang metode pembelajarannya, Rapamuji menjelaskan, bahwa
untuk anak SLB-C1 atau mampu latih metode pengajaran yang dapat
digunakan adalah ceramah secara efektif dengan menggunakan kontak mata
yang baik, isyarat, juga suara yang jelas,pungkasnya.
“ disisi lain karena mereka merupakan murid yang mampu didik maka harus
disediakan berbagai alat untuk menunjang pembelajaran mereka, seperti
Alat bantu menulis huruf Braille (Reglette, Pen dan mesin ketik Braille)
alat bantu membaca huruf Braille (Papan huruf dan Optacon); alat bantu
berhitung (Cubaritma, Abacus/Sempoa, Speech Calculator), serta alat
bantu yang bersifat audio seperti tape-recorder,” jelas Rapamuji.
Selain itu, ia mengungkapkan terkait dengan muridnya yang berjumlah 38
tersebut masih juga belum bisa memaksimalkan pembelajaran terhadapnya,
lantaran tenaga pengajarnya di SDLB yang ia kelola itu masih kurang, ia
hanya mempunyai tenaga pengajar delapan orang, itupun diatur tidak
sesuai jurusannya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !