Selasa 07/01/14. 08:00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Sepi: Dua pedagang saat melayani satu orang pembeli tomat dipasar |
Kraksaan - Harga jual sayuran tomat di sejumlah pasar tradisional
di Kabupaten Probolinggo, utamanya di wilayah Kraksaan dan Paiton saat
ini harganya mulai melambung. Bahkan kenaikannya, mencapai hingga dua
kali lipat dari harga sebelumnya.
Seperti diakui Syiful, salah seorang pedagang sayur mayor di pasar tradisional Semampir Kraksaan, kenaikan harga komoditas sayuran seperti tomat yang mulai tinggi saat ini memang signifikan. Bahkan harga jual eceran di pasaran menembus dengan kisaran Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogramnya.
"Terjadinya kenaikan harga tomat dan sejumlah sayuran lainnya sejak dua hari terakhir. Seperti tomat ini, harganya cukup melambung, jauh jika dibandingkan dengan sebelumnya yang biasanya hanya sekitar Rp 6.000 per kilogram," katanya kepada Reporter Bromo fm, Selasa (7/01/14).
Namun, lanjut Syaiful, harga jual tomat dipasaran bervariasi yang dipasarkan oleh eluruh pedagang. Pedagang menduga, harga tomat tidak akan tetap seperti ini, bahkan kedepan harganya akan mengalami kenaikan lagi dari harga sekarang.
Ia menjelaskan, kenaikan harga tomat itu karena dipicu oleh faktor anomaly cuaca dan turunnya hujan yang deras. Sehingga membuat tanaman tomat menjadi busuk akibat curah hujan tersebut, sehingga terjadi kelangkaan.
Hal serupa juga diungkapkan Sutila, seorang pedagang sayur mayur dipasar Paiton, ia menyebutkan, diwilayah Paiton harga tomat kisarannya tidak jauh beda, sama dengan harga jual di pasar Semampir Kraksan dan pasar-pasar lainnya, ia juga berasumsi kenaikan tomat disebabkan cuaca yang tak mendukung yang disertai curah hujan yang cukup deras.
Sementara itu, Haryati seorang pembeli sangat mengeluh terjadinya harga tomat yang begitu tinggi, karena menurutnya, tomat juga merupakan kebutuhan memasak. “Beberapa hari yang lalu harga tomat ini masih Rp 6.000 per kelogramnya, kok sekarang malah menjadi Rp 11.000,” katanya. (Dc)
Seperti diakui Syiful, salah seorang pedagang sayur mayor di pasar tradisional Semampir Kraksaan, kenaikan harga komoditas sayuran seperti tomat yang mulai tinggi saat ini memang signifikan. Bahkan harga jual eceran di pasaran menembus dengan kisaran Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogramnya.
"Terjadinya kenaikan harga tomat dan sejumlah sayuran lainnya sejak dua hari terakhir. Seperti tomat ini, harganya cukup melambung, jauh jika dibandingkan dengan sebelumnya yang biasanya hanya sekitar Rp 6.000 per kilogram," katanya kepada Reporter Bromo fm, Selasa (7/01/14).
Namun, lanjut Syaiful, harga jual tomat dipasaran bervariasi yang dipasarkan oleh eluruh pedagang. Pedagang menduga, harga tomat tidak akan tetap seperti ini, bahkan kedepan harganya akan mengalami kenaikan lagi dari harga sekarang.
Ia menjelaskan, kenaikan harga tomat itu karena dipicu oleh faktor anomaly cuaca dan turunnya hujan yang deras. Sehingga membuat tanaman tomat menjadi busuk akibat curah hujan tersebut, sehingga terjadi kelangkaan.
Hal serupa juga diungkapkan Sutila, seorang pedagang sayur mayur dipasar Paiton, ia menyebutkan, diwilayah Paiton harga tomat kisarannya tidak jauh beda, sama dengan harga jual di pasar Semampir Kraksan dan pasar-pasar lainnya, ia juga berasumsi kenaikan tomat disebabkan cuaca yang tak mendukung yang disertai curah hujan yang cukup deras.
Sementara itu, Haryati seorang pembeli sangat mengeluh terjadinya harga tomat yang begitu tinggi, karena menurutnya, tomat juga merupakan kebutuhan memasak. “Beberapa hari yang lalu harga tomat ini masih Rp 6.000 per kelogramnya, kok sekarang malah menjadi Rp 11.000,” katanya. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !