Jum'at 17/01/14. 09:00 Wib
Reporter : Dicko
“Kalau saya mengira ini adalah serangan chikungunya, soalnya gejala dan penyakit sangat persis yang dialami warga Dusun masjid ini,”jelas Suwarno.
Menurutnya, selama lima hari ini terhitung dari hari Senin 13/01/14 masih banyak warganya yang usia lanjut sampai sekarang 17/01 kondisinya masih agak lumpuh, “pengakuan warga disini semua sama, awalnya menggigil gemetar, panas dingin dan lainnya,” katanya
Bahkan, menurutnya lagi, delapan keluarganya, termasuk dirinya juga terkena gigtan nyamuk tersebut, tak lain mertuanya, ponakan, istri dan anak-anaknya yang terserang,”sampai sekarang kaki saya masih kaku dibuat jalan, kalau istri dan anak saya sudah sembuh, tinggal mertua saya yang masih belum sembuh,” sebut Suwarno.
Ia menambahkan, kejadian ini bukan salah siapa-siapa, tapi memang kesalahan dari warga sendiri yang kurang menjaga kebersihan ligkungan, ia menyadari kalau lingkungannya sangat kotor, dan banyak selokan serta kaleng dan plastik yang dibuang sembarangan.
“Kalau petugas kesehatan yaitu bidan Desa disini, saya akui sangat antusias terhadap warga, katika saya laporan waktu itu, dia langsung datang memeriksa semua warga disini,” ungkap Suwarno.
Reporter : Dicko
Salah satu warga lansia yang juga terkena menyebarnya penyakit chikungunya di Desa Kedungsari |
Maron – Mengenai lumpuhnya puluhan warga Dusun Masjid, Desa
Kedungsari, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, yang diyakini telah
terserang gigitan nyamuk chikungunya oleh Suwarno ketua RT 06 dusun
setempat, karena menurutnya penyakit yang dialami warganya itu semua
tampak sama dan keluhannya juga tidak ada perbedaan.
“Kalau saya mengira ini adalah serangan chikungunya, soalnya gejala dan penyakit sangat persis yang dialami warga Dusun masjid ini,”jelas Suwarno.
Menurutnya, selama lima hari ini terhitung dari hari Senin 13/01/14 masih banyak warganya yang usia lanjut sampai sekarang 17/01 kondisinya masih agak lumpuh, “pengakuan warga disini semua sama, awalnya menggigil gemetar, panas dingin dan lainnya,” katanya
Bahkan, menurutnya lagi, delapan keluarganya, termasuk dirinya juga terkena gigtan nyamuk tersebut, tak lain mertuanya, ponakan, istri dan anak-anaknya yang terserang,”sampai sekarang kaki saya masih kaku dibuat jalan, kalau istri dan anak saya sudah sembuh, tinggal mertua saya yang masih belum sembuh,” sebut Suwarno.
Ia menambahkan, kejadian ini bukan salah siapa-siapa, tapi memang kesalahan dari warga sendiri yang kurang menjaga kebersihan ligkungan, ia menyadari kalau lingkungannya sangat kotor, dan banyak selokan serta kaleng dan plastik yang dibuang sembarangan.
“Kalau petugas kesehatan yaitu bidan Desa disini, saya akui sangat antusias terhadap warga, katika saya laporan waktu itu, dia langsung datang memeriksa semua warga disini,” ungkap Suwarno.
Di konfirmasi terpisah, Maria Ulfa selaku bidan Desa setempat
mengatakan, bahwa dirinya tidak memastikan puluhan warga itu terserang
chikungunya, ia tidak berani memastikan karena dia hanya bidan, tugasnya
untuk bersalin dan imunisasi anak,”saya tidak berani memastikan, itu
chikungunya apa bukan, karena tidak ditemukan bintik merah dibadannya.
Warga saya suruh ke Puskesmas saja biar ketemu penyakitnya. Saya hanya
melihat kondisinya satu persatu waktu dihubungi pak RT dan saya kasi
obat vitamin,” jelasnya.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !