Jum'at 10/01/14. 08:00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Di temani istri: Jasuli tak bisa bergerak akibat kaki kirinya patah dan bengkak |
Kraksaan – Jasuli (66) asal Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan,
Kabupaten Probolinggo sudah lima hari ini terbaring di ruang Nuri
Paviliun Masyarakat Miskin RSUD Waluyo Jati Kraksaan kabupaten setempat.
Dari pantauan media ini Jum’at 10/01/14 pasien Jamkesmas ini terlihat
masih mengeluh kesakitan lantaran dirinya mengalami kecelakaan tertabrak
motor dijalan raya Kapasan, Pajarakan beberapa hari yang lalu, sehingga
mengakibatkan kaki sebelah kirinya patah dan harus menjalani operasi.
Lima hari terbaring karena dirinya terpaksa menunggu jalannya operasi
pada kakinya, namun sampai saat ini operasi tersebut masih belum juga
dilakukan oleh pihak rumah sakit, karena harus melengkapi persyaratan
badan pelaksana jaminan sosial (BPJS). Karena sudah beberapa hari
operasi belum juga dilaksanakan, hal tersebut membuat kondisi kaki
Jasuli kelihatan membengkak.
Ria Agnes (22) putri dari Jasuli mengatakan saat ditemui media ini
diruang Nuri RSUD Waluyo Jati, dalam lima hari ini sejak ayahnya mulai
masuk rumah sakit pada Senin 6/1 Jasuli terus menerus merintih kesakitan
dan tak enak makan.
“Selama lima hari ini bapak hanya dikasih obat antibiotic saja, saya
heran kok tidak ada toleransi dari rumah sakit, padahal kondisi bapak
sudah seperti ini. Saya sudah mengurus kartu BPJS tapi masih belum
selesai,” kata Ria.
Ria menuturkan, ayahnya memegang kartu Jamkesmas , dan dia tidak tau
kalau Jamkesmas harus dirubah menjadi BPJS, setelah ditunjukan ke dokter
ternyata Jamkesmas sudah tidak berfungsi lagi dan harus cepat mendaftar
ke BPJS,”pada hari itu juga saya langsung mengurus kartu BPJS itu,
namun sampai sekarang belum selesai, dampaknya ke bapak saya yang harus
terlantar seperti ini,” sebut Ria.
Sementara, Sugianto, bagian humas RSUD Waluyo Jati Karaksaan
membenarkan, bahwa Jasuli akan segera dioperasi pada hari Senin
mendatang 13/01, karena dari pihak rumah sakit masih tetap
mengkondisikan terhadap peraturan untuk menggunakan BPJS dan menunggu
waktu yang ditentukan.
Sugianto mengaku, sebetulnya pasien tidak terlantar, dari rumah sakit
juga masih menyiapkan peralatan-peralatan untuk melakukan operasi.
Selain itu lanjut Sugianto, pihak rumah sakit tetap mangacu dengan
persyaratan BPJS yang harus diselesaikan sebagai jaminan kesehatan
masyarakat.
“Pasien memang sudah lima hari di rumah sakit ini, tapi itu tidak
berdampak negative terhadapnya, pembekakan terhadap kakinya Jasuli itu
disebabkan dislokasi, sehingga terlihat seperti pembengkakan,” jelas
Sugianto. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !