Minggu 12/01/14. 09:00 Wib
Reporter : Dicko
Di Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo para petani garam mengalami kerugian lantaran garam yang mereka buat pada akhir tahun 2013 gagal panen.Sebab, tambak yang semula difungsikan sebagai lahan pembuatan garam, kini berubah menjadi tambak ikan bandeng. Ini terjadi karena musim sudah berganti.
“Jika musim kemarau lahan yang saya miliki dijadikan produksi garam, karena kalau garam sangat membutuhkan cahaya matahari. Tapi kalau musim hujan seperti sekarang ini, lahan saya dijadikan lahan bandeng, karena sangat ternak bandeng sangt membuthkan air yang banyak setiap hari,” ungkap H. Adi (40) pemilik lahan bandeng di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan. Kabupaten Probolinggo.
Berdasarkan perhitungan dari dirinya disebutkan, pada bulan Desember 2013 masih bisa untuk menanam garam satu kali lagi. Tapi apa yang ia prediksi ternyata tidak sesuai, ternyata sejak awal Desember curah hujan sudah mulai tinggi, sehingga dirinya memutuskan untuk merubah haluan yaitu ternak ikan bandeng.
“Dari itu saya harus berganti profesi sebagai petambak bandeng, kalau tetap dijadikan sebagai tambak garam, rugi berapa kali saya ini. Bagaimanapun harus berganti sebagai lahan ikan bandeng,”ujarnya.
Reporter : Dicko
Terbentang luas: Lahan bandeng mencapai dua hektare milik H.Adi di Daerah pesisir Asembagus Kraksaan, Probolingo |
Kraksaan – Pergantian cuaca yang memang harus terjadi disetiap
musim, seperti saat ini musim hujan telah mengguyur di Derah Kabupaten
Probolingo. Adanya musim hujan ini merupakan sesuatu keberuntungan, dan
bisa juga menyebabkan kerugian, utamanya bagi petani yang membutuhkan
cahaya matahari , dan suatu keberuntung bagi yang membutuhkan banyak
aliran air untuk lahan produksinya ketika musim hujan.
Di Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo para petani garam mengalami kerugian lantaran garam yang mereka buat pada akhir tahun 2013 gagal panen.Sebab, tambak yang semula difungsikan sebagai lahan pembuatan garam, kini berubah menjadi tambak ikan bandeng. Ini terjadi karena musim sudah berganti.
“Jika musim kemarau lahan yang saya miliki dijadikan produksi garam, karena kalau garam sangat membutuhkan cahaya matahari. Tapi kalau musim hujan seperti sekarang ini, lahan saya dijadikan lahan bandeng, karena sangat ternak bandeng sangt membuthkan air yang banyak setiap hari,” ungkap H. Adi (40) pemilik lahan bandeng di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan. Kabupaten Probolinggo.
Berdasarkan perhitungan dari dirinya disebutkan, pada bulan Desember 2013 masih bisa untuk menanam garam satu kali lagi. Tapi apa yang ia prediksi ternyata tidak sesuai, ternyata sejak awal Desember curah hujan sudah mulai tinggi, sehingga dirinya memutuskan untuk merubah haluan yaitu ternak ikan bandeng.
“Dari itu saya harus berganti profesi sebagai petambak bandeng, kalau tetap dijadikan sebagai tambak garam, rugi berapa kali saya ini. Bagaimanapun harus berganti sebagai lahan ikan bandeng,”ujarnya.
Lahan miliknya yang luasnya hampir dua hektare itu, dari pertengahan
bulan Desember 2013 hingga sekarang memasuki pertengahan Januari 2014,
dengan antuasiasnya dirinya merawat ikan bandeng yang berjumlah puluhan
ribu itu, karena menurutnya, sebentar lagi akan menghadapi masa panen
pertama kali ikan bandeng yang ia kelola, dan itupun penghasilannya
jelas sangat menjanjikan, kata H.Adi. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !