Jum'at 21/02/14. 08:00 Wib
Reporter : Dicko
“Sekarang posisinya tambah kebawah sekira 20 cm dari pondasi atas, besar kemungkinan besi bagian bawah yang membentang itu semakin menggelantung, bagaimana jadinya nanti kalau jembatan penghubung utama ini ambles total,” kata Supriadi Warga Desa Kalikajar Kecamatan setempat.
Mnurutnya, pada hari kemarin kondisinya tidak seperi yang diberitakan sekarang ini Jum’at 21/2, disamping itu, warga setempat menghawatirkan ketika debit air tinggi, sebab biasanya kalau musim hujan disungai Randumerak itu sering kali banjir.
“Kemarin siang dan tadi malam, pasangan batu yang membungkus cor-coran penyanggah utama jembatan itu, satu persatu berjatuhan. Kalau itu dibiarkan mas, jembatan itu tidak luput akan ambruk,” kata Supriadi.
Hal senada juga dikatakan Moh.Huda, yang beberapa hari ini membantu kepolisian mengatur arus kendaraan dijembatan tersebut, batu-batu penyanggah utama jembatan itu semakin runtuh berserakan dibawah jembatan, yang jelas, semakin batu itu runtuh, maka pertahan penyanggah itu tidak bisa diandalkan lagi.
Sementara itu, garis Polisi line dan alat peraga masih terus terpasang dijembatan itu, untuk memberi tanda terhadap pengendara ketika malam hari, selain itu warga setempat masih terus membantu membuka tutup jalan untuk menciptakan keselamatan.
Reporter : Dicko
Hati-hati: Pengendara dihimbau untuk berhati-hati melintas di jembatan Randumerak, sebab, kondisinya semakin parah, ambles dan retak |
Paiton – Setelah berjalan beberapa hari retaknya Jembatan
Randumerak,Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, semakin
menghawatirkan saja. Pasalnya, jembatan yang terbentang dijalan raya
pantura jalur Provinsi itu tak jarang semakin menjadi perbincangan
seluruh lapisan masyarakat yang melintas. Seperti yang beritakan
sebelumnya, jembatan yang menyekung sekitar 5 meter itu kondisinya
semakin tidak meyakinkan.
“Sekarang posisinya tambah kebawah sekira 20 cm dari pondasi atas, besar kemungkinan besi bagian bawah yang membentang itu semakin menggelantung, bagaimana jadinya nanti kalau jembatan penghubung utama ini ambles total,” kata Supriadi Warga Desa Kalikajar Kecamatan setempat.
Mnurutnya, pada hari kemarin kondisinya tidak seperi yang diberitakan sekarang ini Jum’at 21/2, disamping itu, warga setempat menghawatirkan ketika debit air tinggi, sebab biasanya kalau musim hujan disungai Randumerak itu sering kali banjir.
“Kemarin siang dan tadi malam, pasangan batu yang membungkus cor-coran penyanggah utama jembatan itu, satu persatu berjatuhan. Kalau itu dibiarkan mas, jembatan itu tidak luput akan ambruk,” kata Supriadi.
Hal senada juga dikatakan Moh.Huda, yang beberapa hari ini membantu kepolisian mengatur arus kendaraan dijembatan tersebut, batu-batu penyanggah utama jembatan itu semakin runtuh berserakan dibawah jembatan, yang jelas, semakin batu itu runtuh, maka pertahan penyanggah itu tidak bisa diandalkan lagi.
Sementara itu, garis Polisi line dan alat peraga masih terus terpasang dijembatan itu, untuk memberi tanda terhadap pengendara ketika malam hari, selain itu warga setempat masih terus membantu membuka tutup jalan untuk menciptakan keselamatan.
Satlantas Polres Probolinggo, melalui Kanit Dikyasanya Ipda Sudarsono
menuturkan, setelah mengkonfirmasi Dinas terkait tentang retaknya
jembatan tersebut, untuk sementara ini dari kepolisian hanya mambentu
mengatur arah dan menghimbau kepada pengguna jalan untuk berhati-hati
ketika melewati jembatan Randumerak, terutama kendaraan-kendaraan
besar.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !