Senin 10/02/14. 13:00 Wib
Reporter : Dicko
“Saya berkomitmen seperti ini, agar supaya angka IPM di Kabupaten
Probolinggo ini mempunyai angka yang tinggi. Saya minta kepada Dinas
terkait untuk selalu memberikan laporannya, dan saya akan terus memantau
program ini,” tambah Bupati Tantri.(Dc)
Reporter : Dicko
Dringu – Berlangsungnya rapat koordinasi operasional Posyandu
2014 di pendopo Kabupaten Probolinggo, Bupati Probolinggo Hj.P.Tantriana
Sari,SE menekankan kepada Dinas terkait untuk kepeduliannya terhadap
kepentingan masyarakat dalam bentuk kesehatan dengan jalannya
operasional Posyandu dilingkunagn Kabupaten Probolinggo.
Karena angka IPM (Indek Pembangunan Manusia) di Kabupaten dinilai sangat
rendah, Bupati menekankan kepada seluruh kepala Desa, bahwa dana
Posyandu yang termasuk ADD itu harus dipisahkan, karena sejak dulu
sampai sekarang apa yang dicita-citakan tentang berkembang operasional
Posyandu masih belum terwujud, terbukti dari nilai IPM tersebut yang
hanya mencapai 64,36 nomor dua dari bawah setelah Kabupaten Sampang,
sedangkan Provinsi Jawa Timur sudah mencapai 72,83 atau selisih 8,47
poin.
Bupati Tantri menyebutkan, UU Desa menetapkan ADD 10 persen total dari
APBN, rata-rata Desa itu manakala dijalankan secara minimal. Seperti
yang disebutkan sebelumnya, dana untuk Posyandu harus dipisah walaupun
termasuk dana ADD (Alokasi Dana Desa),” setiap Desa mendapat 1,4 M,
untuk operasional Posyandu harus mempunyai bagian 15 persen dari 70
persen dan anggaran pemberdayaan sekitar 100 juta per tahun,” tandas
Bupati Tantri Senin 10/02/14.
Untuk itu, Bupati Tantri meminta merefilitasi Posyandu, sehingga
jalannya Posyandu di Kabupaten Probolinggo berjaya kembali. Bahkan untuk
sekarang, lanjut Bupati Tantri, intinya kepada Bapemas, Dinas
kesehatan, Camat dan Kades itu sendiri, harus membuat jalan keluar untuk
memaksimalkan operasi dan pelayanan Posyandu dipedesaan.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !