Rabu 05/02/14. 10:00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Tebang: Tampak para pekerja melakukan pemotongan kayu ukuran besar di alun-laun kota Kraksaan |
Kraksaan – Empat pohon trembesi ukuran besar yang berdiri di
depan alun-alun kota Kraksaan mulai tak terlihat lagi, sebab, pohon
rindang yang tampak kering itu ditebang oleh Badan Lingkungan Hidup
(BLH) Kabupaten Probolinggo Senin 3/2. Prosesi penebangan pohon tersebut
berlangsung selama 3 hari masih belum terselesaikan sampai saat ini
Rabu 5/2.
Kepala BLH Kabupaten Probolinggo Donny Adianto melalui Kasubid pengelola
pertamanan, Bedjo Rijanto mengatakan, penebangan pohon dilakukan karena
umurnya sudah tua sekitar 70-80 tahun, disamping itu pohon yang sudah
kering itu bisa menyebabkan kecelakaan terhadapa PKL dan pengunjung
alun-alun akibat pohon akan roboh.
“Kalau tidak cepat ditebang, selain takut roboh dan kwatir
ranting-ranting yang besar berjatuhan, maka dari itu kami secepatnya
ambil tindakan ini, karena pohon ini sudah lama mati,” ujar Bedjo Rabu
5/2 dilokasi.
Bedjo menuturkan, empat pohon yang ditebang itu akan segera ditanami
pohon baru yang jumlahnya juga empat, akan tetapi kemungkinan tempatnya
bergeser paling tidak 2-3 meter dari pohon semula. Prosesi penebangan
pohon, lanjut Bedjo, diperkirakan memakan waktu satu minggu, sebab,
empat pohon itu ukurannya cukup besar,”untuk hasil pemotongan pohonnya
akan dihibahkan ke Masjid agar bisa difungsikan untuk pembangunan,”
pungkasnya.
Selain itu, untuk sementara, selama prosesi pemotongan pohon belum
selesai, para PKL yang menempati tenda dibawah pohon itu, semua dipindah
yakni berjejer dipinggir jalan trotoar depan alun-alun kota Kraksaan.
Bedjo menambahkan, penebangan pohon itu dengan tujuan agar tidak terjadi
adanya musibah yang tidak diinginkan oleh PKL dan pengunjung, disamping
itu, pergantian pohon yang mati dengan yang baru ini agar di alun-alun
tetap rindang dan kota Kraksaan tetap terjaga keindahan dari
kehijauannya, paparnya. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !