Sabtu 01/02/14. 08:00 Wib
Reporter : Dicko
Dari pantauan Reporter Kominfo Bromo fm dilokasi, puluhan kapal sleret
mangkal dengan tenang, hanya saja bergerak karena dihembus ombak, dan
tak seorang nelayanpun berada dikapal-kapal tersebut.
”Tinggi ombak sampai melewati tanggul ini, tinggi ombak 1 meter lebih, anginpun juga begitu. Kondisi seperti ini yang membut nelayan tidak berani bekerja hampir tiga bulan,” serunya. (Dc)
Reporter : Dicko
Keruh: Air laut yang mulai berubah warna akhir-akhir ini yang disertai ombak dengan debit tinggi, membuat kapal nelayan hanya terdiam ditempat sehari-harinya. |
Kraksaan – Derasnya hujan akhir-akhir ini menjadikan suasana
tidak mendukung bagi penelayan untuk melaut. Selain curah hujan yang
cukup deras, dari ketingian ombakpun saat ini sangat menghawatirkan
untuk melaut. Di samping itu, angin kencang sudah melanda dilautan sejak
memasuki awal Jaunuari 2014, ini diungkapkan Samsuri (33) seorang
nelayan asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo
Jum’at 31/01/14.
Menurutnya, seluruh nelayan di Desa Kalibuntu tidak berani melaut, akibat debit ombak cukup tinggi yang disertai angin kencang. Sejauh ini, dari akhir Desember 2013 lalu,
sebagian nelayan sudah jarang yang melaut,”hampir tiga bulan ini kami
tidak kerja, dan yang beristirahat total sudah mencapai 20 hari sampai
sekarang kami semua di Desa Kalibuntu ini tidak bekerja sebagai
nelayan,” kata Samsuri.
Sholeh (45) warga setempat mengatakan hal yang sama, debit ombak memang
cukup tinggi, utamanya pada pukul 09.00 malam, ombak mulai menghantam
tanggul di depan rumahnya yang hanya berjarak 100 meter.
”Tinggi ombak sampai melewati tanggul ini, tinggi ombak 1 meter lebih, anginpun juga begitu. Kondisi seperti ini yang membut nelayan tidak berani bekerja hampir tiga bulan,” serunya. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !