Selasa 11/02/14. 11:00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Salah satu peserta umum menampilkan lagu keroncong dihadapan juri |
Kraksaan – Langkah yang menarik sengaja diterapkan kembali, untuk
mengekploritasi seni budaya yang telah menjamur sejak jaman dulu di
Negeri Indonesia. Salah satunya dalam sajian lagu yang bernama keroncong
dan campur sari, kali ini di Kabupaten Probolinggo diangkat kembali
sebagai wadah terikatnya penggemar lagu tersebut terhadapa masyarakat.
Untuk menunjukkan lagu tersebut sebagai lagu populer sejak dulu. Di
kantor Kecamatan Kraksaan, digelar lomba menyanyi khusus lagu keroncong
dan campur sari, yang diadakan oleh paguyuban pasien Diabetes Melitus
plus (P2DMP) pada Selasa 11/02/14.
Perlombaan itu diikuti oleh puluhan peserta, dari tingkat pelajar
maksimal usia 19 tahun, dewasa dari usia 19 tahun hingga 59 tahun,
uniknya lagi perlombaan tersebut berlaku pula untuk lansia dari usia 60
tahun ke atas.
Sementara itu, menurut Sucipto, penasehat pelaksana mengungkapkan, hal
tersebut dipopulerkan kembali sebagai upaya untuk menunjukkan jati diri
sebagai tenaga Indonesia ibaratnya tatanan dan kehidupan.
Selain itu, lanjut Sucipto, hal tersebut juga untuk melestarikan budaya
dan meningkatkan derajat kesehatan lewat berbagai terapi,” ada tujuh
yang disebutkan, yaitu, olah raga, medis, alternatif, menyanyi, melawak,
pembinaan rohani dan wisata,” jelasnya.
Dikatakannya, dalam ajang yang digelar ini, sebagai prosesi dasar untuk
pengetahuan anak-anak pelajar yang masih minim pengetahunnya terhadap
lagu keroncong dan campur sari,”momen ini dibuka untuk pelajar dengan
tujuan untuk menunjang pengetahuan mereka, tapi ternyata, setelah mereka
tampil, ternyata para pelajar itu sudah banyak yang mengethui apa itu
lagu keroncong dan campur sari, kami sangat bangga melihat kondisi ini,”
papar Sucipto.
Acara yang dilagsungkan selama dua hari itu, akan diambil masing-masing
tiga pemenang dari kelas pelajar, umum dan lansia, sembilan pemenang
utama mendapat tropy dari Bupati Probolinggo Hj.P.Tantriana Sari,SE
serta piagam dan uang tunai, hal itu dilakukan untuk rangsangan kepada
masyarakat agar kembali menyukai lagu lawas berupa keroncong campur
sari, sebut Sucipto. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !