Rabu 09/04/13. 13:00 Wib
Reporter : Dicko
Pasalnya, menurut Syafi’I ketua TPS 1 Kandang jati kulon yang berada disekitar RSUD tersebut mengatakan, dari anggota TPS sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk berkeliling ruangan untuk mengunjungi pasien agar menggunakan hak pilihnya. Namun, lanjut Syafi’I dari pihak PPK Kecamatan Kraksaan Kabupaten setempat secara tegas memerintahkan untuk mengurungkan berkeliling kepasien di RSUD tersebut.
Reporter : Dicko
Kraksaan - Puluhan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dipastikan tidak mencoblos
dalam Pileg 09 April 2014 kali ini. Selain mereka sebagian tidak membawa
formulir A-5 yang dipersyaratkan oleh KPU untuk mencoblos di TPS lain,
mereka juga tidak mendapatkan perintah dari pihak RSUD. Jumlah tersebut
masih ditambah dengan para penunggu pasien yang juga tidak bisa
menggunakan hak suaranya.
Pasalnya, menurut Syafi’I ketua TPS 1 Kandang jati kulon yang berada disekitar RSUD tersebut mengatakan, dari anggota TPS sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk berkeliling ruangan untuk mengunjungi pasien agar menggunakan hak pilihnya. Namun, lanjut Syafi’I dari pihak PPK Kecamatan Kraksaan Kabupaten setempat secara tegas memerintahkan untuk mengurungkan berkeliling kepasien di RSUD tersebut.
Disebutkan Syafi’i, pihak PPK dan Sekretaris RSUD dr.Mansyur telah
melakukan koordinasi terkait dengan pelayanan TPS terhadap pasien dan
keluarga yang menunggunya, namun dari keputusan kedua belah pihak
tersebut memerintahkan kepada anggota TPS untuk tidak berkeling. “Saya
tidak tahu juga alasannya apa, dan kenapa. Saya sebagai ketua TPS
mengikuti perintah dari PPK,” tutur Syafi’i.
Sementara bagian Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Sugianto mengaku saat
dihubungi via selulernya, dalam sehari selama masa pencoblosan
berlangsung dirinya tidak mendatangi rumah sakit. Ia mengaku tidak tahu
bagaimana situasi dirumah sakit Waluyo Jati dalam waktu sehari ini.
“Maaf mas, saya kurang tahu masalah itu,”akunya.
Safri (40) asal Desa Maron, salah satu keluarga pasien mengatakan saat
ditanya media ini, dirinya akan mencoblos meskipun dirumah sakit, asal
ada TPS yang mau mendatangi ke rumah sakit,”kalau saya berharap ada TPS
datang mas, karena hak pilih saya harus digunakan,”katanya.
Serupa yang disampaikan oleh salah satu pasien di ruang Paviliun
Dakin,”meski saya sakit, saya mau mencoblos, karena keluarga saya sudah
membawa formulirnya, tapi bagaimana yang mau jalan ke TPS disekitar
rumah sakit ini,” tukasnya.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !