Reporter : Dicko
Selasa 15/04/14. 10:00 WIB
Selasa 15/04/14. 10:00 WIB
Kraksaan –
Di Provinsi Jawa Timur, garam diproduksi dengan cara menguapkan air
laut pada sebidang tanah pantai dengan bantuan angin dan sinar matahari
sebagai sumber energi penguapan. Produksi garam biasanya masih dilakukan
secara tradisional oleh pembudidaya penghasil garam ditambak rakyat
yang berada di beberapa daerah pantai di Indonesia.
Namun bagi SDN II Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten
Probolinggo mempunyai inisiatif baru tentang pembuatan garam Keramik
dengan system TUF (Technik Ulir Filter) yang di buat oleh siswa-siawi
kelas IV V dan VI SDN II Kebonagung Kraksaan, yang dipimpin oleh Bambang
Taufiq selaku ketua Sidoagung petani Garam Kecamatan Kraksaan,Kabupaten
Setempat. Proses pembuatan itu dilakukan dihalaman sekolah dengan luas
sekitar 10x5 meter persegi. Berjalan 1 tahun dari 2013 lalu, pembuatan
garam Keramik tersebut mendapat perhatian penuh dari Dinas Perikanan
dan Kelautan Provinsi Jawa Timur.
Hari ini Selasa (15/4/14) Dinas Perikanan dan Kelautan Pemprov Jatim dan
Kabupaten Probolinggo meninjau pembuatan garam tersebut kelokasi, meski
prosesnya pembuatan garam tersebut hanya sebuah percobaan.”Saya sangat
kagum dengan penemuan unik ini, karena di Jawa Timur masih belum ada
pembuatan garam Keramik seperti ini, apa lagi ini adalah murni karya
dari siswa SDN, ini harus lebih dikembangkan” tutur Wahyu W.N bagian
Komisi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kelautan (KP3K) Provinsi Jatim
Selasa (15/4) dilokasi.
Wahyu menambahkan, karya garam Keramik yang dilakukan siswa tersebut
harus benar-benar diimplementasikan untuk lebih menggali potensi
peningkatan garam tradisional yang hanya menggunakan bahan alami seperti
air laut, batu apung, arang dan busa.”Ini kali pertama yang kami
temukan di Jatim, semoga saja ini terus berjalan. Kami selalu mendukung
dan membantu apa yang menjadi kekurangannya,” sebutnya.
Sementara Wahid Noor Azis Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
Kabupaten Probolinggo mengatakan, pembuatan garam tersebut dinilainya
begitu sangat menjanjikan untuk perkembangan Kabupaten Probolinggo
kedepan, dari itu pihaknya terus memantau dan berperan serta dalam
potensi yang dimilki siswa-siswi SDN II Kebonagung Kraksaan ini.
Selain itu lanjut Wahid, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan untuk menerapkan keilmuan dibidang perikanan, kelautan dan
pemanfaatan ekosistem diwilayah pesisir menjadi muatan lokal/pelajaran
di SDN. Tak lain yaitu pembuatan garam Keramik ini yang harus menjadi
cerminan dan diterapkan pula oleh seluruh siswa SDN di Kabupaten
Probolinggo.
“Kami sangat berterimakasih, terutama kepada pengelola yakni Bambang
Taufiq selaku guru kelas disekolah ini, yang sekaligus ketua petani
garam Sidoagung di Kecamatan Kraksaan, ini harus benar-benar diterapkan
secara intensif, kami akan untuk memperluas budidaya ini,”papar Wahid.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !