Reporter : Dicko
Jum'at 18/04/14. 10:00 WIB
Kraksaan - Penerangan Jalan Umum (PJU) ditempat jujungan kalayak
seakan-akan tidak dibutuhkan lagi, utamanya di Gedung Olah Raga (GOR)
Stadion Glora Merdeka (SGM) kota Kraksaan, Kabupaten Probolingo.
Sebanyak 14 PJU yang mengelilingi sekitar GOR tersebut kerap sekali
mati dan hancur, meskipun ketinggian PJU yang berdiri tegak itu
ketinggiannya sekitar 6-7 meter.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pedagang kaki lima (PKL) setempat, ketika malam hari banyak sepasang remaja yang singgah di sekeliling GOR SGM tersebut, mereka menginginkan suasana gelap,”sering kali lampu-lampu di sini dilempar dengan batu oleh muda-mudi, setelah mereka melemparnya mereka langsung lari,” kata Didik salah satu PKL.
Sementara, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probooinggo Donny Adianto melalui Kepala Bidang pertamanan Zaenal Ansori menyebutkan, dari 14 unit PJU yang berjarak 50 meter itu memang sudah dimaksimalkan penerangannya, namun, semuanya menurut Zaenal sia-sia.
“Bagaimana tidak sia-sia, PJU di GOR ini di tembak memakai senapan angin oleh muda-mudi, sering kali juga di ketapil, terutama diposisi sebelah barat dan timur. Bukan hanya mati saja PJU disini, akan tetapi kaca dan bola lampunya hancur, kelakukan seperti ini sudah sangat keterlaluan,” sebut Zaenal Kamis (17/4/14)
Zaenal mengaku, belum sampai satu tahun, pihaknya sudah bolak-balik mengganti PJU disekitar GOR. Bahkan, dalam kurun waktu empat bulan dirinya sudah mengganti 2 kali penerangan,”bagaimanapun tetap terus kami pantau, karena PJU ini adalah tanggung jawabnya BLH, lebih-lebih terhadap masyarakat itu sendiri, harus berperan serta untuk menjaga penerangan disekitar GOR maupun di titik lainnya,”papar Zaenal.(Dc)
Jum'at 18/04/14. 10:00 WIB
Zaenal Ansori Kabid pertamanan BLH Kabupaten Probolingo menunjukkan PJU yang hancur akibat ditembak |
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pedagang kaki lima (PKL) setempat, ketika malam hari banyak sepasang remaja yang singgah di sekeliling GOR SGM tersebut, mereka menginginkan suasana gelap,”sering kali lampu-lampu di sini dilempar dengan batu oleh muda-mudi, setelah mereka melemparnya mereka langsung lari,” kata Didik salah satu PKL.
Sementara, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probooinggo Donny Adianto melalui Kepala Bidang pertamanan Zaenal Ansori menyebutkan, dari 14 unit PJU yang berjarak 50 meter itu memang sudah dimaksimalkan penerangannya, namun, semuanya menurut Zaenal sia-sia.
“Bagaimana tidak sia-sia, PJU di GOR ini di tembak memakai senapan angin oleh muda-mudi, sering kali juga di ketapil, terutama diposisi sebelah barat dan timur. Bukan hanya mati saja PJU disini, akan tetapi kaca dan bola lampunya hancur, kelakukan seperti ini sudah sangat keterlaluan,” sebut Zaenal Kamis (17/4/14)
Zaenal mengaku, belum sampai satu tahun, pihaknya sudah bolak-balik mengganti PJU disekitar GOR. Bahkan, dalam kurun waktu empat bulan dirinya sudah mengganti 2 kali penerangan,”bagaimanapun tetap terus kami pantau, karena PJU ini adalah tanggung jawabnya BLH, lebih-lebih terhadap masyarakat itu sendiri, harus berperan serta untuk menjaga penerangan disekitar GOR maupun di titik lainnya,”papar Zaenal.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !