Batik Tulis Kabupaten Probolinggo

Reporter   : Dicko
Selasa 29/04/14. 08:00 WIB

Kraksaan - Kegiatan dan usaha pembatikan di Kabupaten Probolinggo merupakan sebuah warisan nenek moyang yang berlangsung turun temurun dan telah berkembang lama. Sejak dulu batik tulis di Kabupaten Probolinggo telah menjadi pilihan bagi masyarakat sekitar. Namun kali ini batik tulis tersebut telah mengalami banyak perkembangan.

Bahkan, pada 2014 ini di Kabupaten Probolinggo sebagian banyak pengusaha batik tulis mulai dirangkul oleh Dinas Koperasi Kabupaten Probolinggo yang tergabung batik akustik (Asosiasi Usaha Batik).   Berdasarkan pemikiran yang melatarbelakangi penciptaan batik Kabupaten Probolinggo, maka motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam budaya Kabupaten Probolinggo.

Bentuk-bentuk lain dari motif batik Kabupaten Probolinggo adalah dengan warna kehijauan dan ungu sesuai dengan symbol Kabupaten Probolinggo yaitu buah mangga. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke perpaduan warna dan bentuk tulisan batiknya yang sangat cocok untuk masyarakat dari dalam dan luar Kabupaten Probolinggo .

Dari perkembangan batik ini, sebagaimana diketahui karya batik tulis oleh warga Kabupaten Probolinggo tidak kalah dengan Daerah-Daerah lainnya, bahkan dari daya jangkau pemasarannyapun mampu mencakup ke berbagai Daerah diluar Kabupaten Probolinggo.

Menurut Sidik Wijanarko, kepala Dinas koperasi UKM Kabupaten Probolinggo mengatakan, usaha batik tulis di Kabupaten Probolinggo ini memang telah pesat perkembangannnya, selain dari luasnya pemasaran, harganyapun begitu terjangkau.

”Ada batik tulis yang kami andalkan pada 2014 ini, yaitu batik tulis bernama Prabulinggih, yang mana batik itu pemasarannya telah mencakup ke Daerah Lumajang, Malang dan Surabaya, terbukti batik tersebut sudah mampu menjadi pakaian khas luar Kabupaten Probolinggo,”kata Sidik Wijanarko.

Ia menuturkan, dari berbagai batik tulis yang tergabung dalam akustik tersebut, harganya di patok dari Rp.150.000 sampai Rp. 1,5 juta. “Tapi itu tergantung dari kwalitas kainnya,”sebut Sidik.

Sidik menambahkan, Dinkop UKM sengaja merangkul beberapa pengrajin batik tilis tersebut bertujuan agar karya batik tulis yang telah membuming ini semakin dibuat lebih menarik dan berpotensi oleh masyarakat. Selain itu, agar batik ini tidak ketinggalan dengan Daerah lain,”dari itu kami terus melakukan perhatian terhadap batik di Kabupaten Probolinggo ini,”tambahnya.(Dc)