BROMO FM : Sabtu 05/10/13 Pukul 09.00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Kotaanyar – Semakin
hari kedepan mendekati Idul Adha, semakin pula harga sapi lokal masih
tetap tinggi dan masih diburu oleh berbagai kalangan masyarakat,
utamanya juga para belandang sapi dalam lingkungan Kabupaten
Probolinggo dan luar Kabupaten. Yang lebih cenderung saat ini, beberapa
pasar sapi diKabupaten Probolinggo ini 50 persen didominasi belandang
sapi dari luar Daerah, yakni belandang asal Jawa Tengah.
Saat Reporter Bromo fm berkunjung
kepasar Kotaanyar ,Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo.
Ditemukan tiga orang belandang sapi asal Jawa Tengah. Salah satunya
adalah Maryono asal Kelurahan Pelem , Kecamatan Gabus , Kabupaten
Purwodadi Jawa Tengah. Ia mengaku, sejak Mei 2013 ini sudah mulai terjun
kepasar-pasar sapi diKabupaten Probolinggo, diantaranya pasar Besuk
,Kecamatan Besuk , pasar Maron ,Kecamatan Maron , pasar Bucor ,Kecamatan
Pakuniran dan pasar Kotaanyar ,Kecamatan Kotaanyar.
Menurutnya,
harga sapi lokal diKab. Probolinggo sedikit lebih murah dibanding sapi
lokal yang ada di Jawa Tengah,” Selisih harganya mencapai Rp 300.000 –
Rp 400.000 per ekornya. Di Jawa Tengah harga sapi yang lumayan besar
kisarannya 10 – 11 Juta, kalau dibandingkan diProbolinggo Jawa Timur ini
kisarannya 9,5 – 10,5 juta, jadi saya putuskan untuk mencoba berbisnis
sapi lokal diProbolinggo, ” tutur Maryono asal Jawa Tengah.
Maryono
mengaku, setiap hari pasaran di empat pasar sapi lokal diKabupaten
Probolinggo, ia mendapatkan 5-7 ekor sapi lokal dari usia sapi muda dan
sapi yang sudah beranak,” saya memang sengaja menyediakan 4 truck untuk
empat pasar diProbolinggo ini, setiap pasar saya sediakan satu unit
truck. Dalam jangka 1 Minggu saya bisa membawa sapi lokal dari
Probolinggo keJawa Tengah bisa 20-28 ekor,” akunya.
Sementara,
Zubaidi salah satu belandang sapi lokal asal Desa Besuk , Kecamatan
Besuk mengatakan, harga sapi yang masih tinggi ini dari pribadi
masyarakat pembeliannya sudah mulai sedikit berkurang meskipun Idul Adha
sudah dekat. Keluarnya sapi lokal masih lebih banyak dibeli sesama
belandang, diperkirakan 40 persen dibeli masyarakat dan 60 persen dibeli
sesama belandang yang langsung dijual kerumah para warga terdekatnya.
Zubaidi
mengaku, sapi lokal dipasaran banyak diambil oleh belandang pendatang,
yakni belandang asal Jawa Tengah, yang menurutnya diperkirakan 40 persen
sapi lokal di empat pasar sapi Kabupaten Probolinggo diambil belandang
dari Jawa Tengah,” sapi lokal yang dijual belandang asal Kabupaten
Prolinggo 60 persen diambil oleh belandang dari Jawa Tengah itu, jadi
bagi kami juga merasa ada keuntungan, sebab, biasanya sapi kami nunggu
waktu untuk laku, denagn kedatangannya belandang Jawa Tengah sapi kami
terjual meski dengan hasil yang nipis,” ungkap Zubaidi. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !