BROMO FM : Selasa 24/09/13 Pukul 08.00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Salah satu masakan khas yang sudah terkenal dikota Kraksaan
Kabupaten Probolinggo, yang sudah sejak dulu berdiri, sampai sekarang
masih popular meskipun turun temurun. Bahkan masyarakat luar Daerah
Probolinggopun banyak yang mengenal nama buk Koya dengan masakan
SOTO-nya khas Kraksaana.
Kraaksaan - Siapa
yang tidak mengenal buk Koya penjual soto dikota Kraksaan , Kabuapaten
Probolinggo, yang bertempat disebelah utara Masjid Agung Ar-Raudloh
Kraksaan menghadap keselatan. Soto yang memang sudah berdiri sejak
tahun 1950 ini sampai sekarang masih membawa nama buk Koya, meskipun
saat ini diganti penerusnya yang bernama Hj. Mardiayah (60) asal
Kelurahan Patokan Kecamatan Kraksaan ini merupakan cucu dari buk Koya
tersebut. Dikisahkan olehnya, sejak tahun 1950 soto buk Koya sudah ada,
sejak tahun itu pula soto yang dijualnya sudah mulai dikenal banyak
orang, karena aroma dan rasa masakannya memang beda dengan yang lain.
Menurut Hj. Mardiyah, pada tahun 1989 buk Koya beristirahat karena dari
factor usia. Hj. Mardiyah diberi amanah untuk meneruskan usahanya
sampai sekarang. Dengan rasa penuh tanggung jawab ia benar-benar
menjalankan amanah dari buk Koya dengan baik, hingga saat ini selalu
dikunjungi banyak orang dari bebagai Daerah, yang setiap harinya selalu
membanjiri warung soto-nya.
“Sampai sekarang saya masih belum punya nama menemani warung ini, masyarakat masih sangat mengenal dengan nama soto buk Koya Kraksaan,” tutur Hj. Mardiyah saat diwawancarai Reporter Bromo fm.
“Sampai sekarang saya masih belum punya nama menemani warung ini, masyarakat masih sangat mengenal dengan nama soto buk Koya Kraksaan,” tutur Hj. Mardiyah saat diwawancarai Reporter Bromo fm.
Warung soto yang dilakoni sampai saat ini dibuka dengan waktu dua sif,
yaitu pagi dari jam 07.00 – 14.00 , sedangkan sore dari jam 16.00 –
21.00 wib. “ Kalau pagi saya sendiri yang menjaganya, dan waktu sorenya
anak saya yang jaga. Dalam satu hari mampu menghabiskan 10 ekor ayam
potong, beras untuk pembuatan lontong 3 kg/hari dan beras untuk nasi
bisa menghabiskan 10 kg/hari,harga per porsinya Rp 8.000.00,- ”ujar Hj.
Mardiyah.
Perempuan yang mempunyai dua orang anak ini (Hj. Mardiyah) mengaku,
pengunjung yang paling banyak itu adalah diwaktu pagi, dari orang-orang
pekerja tani , swasta hingga pekerja kantoran. Bahkan dari luar Daerah
yang sudah menjadi pelanggan sejak dulu, seperti dari Situbondo ,
Bondowoso , Jember , Malang dan Surabaya, mereka sudah mengenal soto
buk Koya Kraksaan, dan setiap saat ketika lewat diKraksaan pasti mampir.
Ditanya tentang omset setiap harinya, ia mengatakan,” Kalau rame dari
pagi sampai jam 14.00 itu bisa meraup omset Rp 2.000.000,- sedangkan
kalau malam bisa Rp 500.000,- - Rp 700.000,- ” jelasnya.
“ Alhamdulillah mas, sejak saya meneruskan amanah jualan soto ini, saya
mampu mengkuliahkan dua anak saya. Dan yang lebih membanggakan, saya
bisa pergi ketanah suci Mekkah menunaikan ibadah Haji, setelah itu saya
membangun dua rumah, yang satu untuk anak-anakku dan satunya untuk saya
sendiri, itu semua berkat amanah brjualan soto dari embah (buk Koya),”
ungkap Hj. Mardiyah. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !