BROMO FM : Minggu 08/09/13 Pukul 08.00 Wib
Reporter : Dicko
Jabung - Warga
Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo benar-benar
memanfaatkan kondisi alam yang diberikan Yang Maha Esa terhadapnya. Bagi
warga Dusun Bandaran, Desa Jabung yang letak geografisnya berdekatan
laut , lebih banyak memilih berprofesi sebagai nelayan dan pekerja
tambak. Sedangkan bagi warga Dusun Krajan, Dusun Tirta dan Dusun Kramat
yang letak geografisnya jauh dari laut, mereka lebih memilih menjadi
petani.
Minggu (08/09) Saat Reporter Bromo fm berkunjung ke kediaman
Kepala Desa Jabung, Yusuf (46) ia menjelaskan, dari 2700 warga Desa
Jabung , 50 persen warganya berprofesi sebagai petani, 25 persen
berprofesi sebagai nelayan dan penambak, 10 persen pedagang dan 10
persen sebagai guru dan 5 persen sebagai karyawan di beberapa
perusahaan. “Warga Jabung memilih profesi sesuai letak geografis yang
melingkupinya,” ujarnya.
Yusuf mengaku, kegiatan yang dilakukan warganya itu sangat baik,
pasalnya dari setiap dusun kegiatan mereka bermacam-macam tentunya
mengikuti situasi dan kondisi geografis yang disinggahi, itu adalah satu
hal mengapa mereka mempunyai keahlian sesuai kondisi diDesa Jabung ini.
Sementara Ahmadi (38) Warga Dusun Bandaran mempunyai skil dan kegemaran
tersendiri dalam bekerja, ia mengaku lebih memilih berprofesi sebagai
nelayan daripada menjadi petani. Selain keahlian yang tidak dimiliki
dalam dunia pertanian, ia mengaku tidak memiliki tanah untuk ditanami.
Ahmadi mengaku memilih menjadi nelayan karena sejak umur 13 tahun
dirinya sering ikut almarhum ayahnya, Marwan melaut. Dari pengalaman
selama melaut bersama almarhum ayahnya, saat ini ia mengaku bisa
mendapatkan tangkapan aneka jenis ikan rata-rata 12-20 kilo gram
perhari. Ahmadi biasa melaut mulai pukul 03.00 sampai 09.00. Dalam
menangkap ikan, Ahmadi menggunakan jaring senar. Disela menunggu jala
yang sudah ditabur, Ahmadi tidak segan memancing demi tambahan tangkapan
ikan yang diperoleh. “Jadi Nelayan, karena rumah lebih dekat pantai,’
ujar pria yang sudah 25 tahun menjadi nelayan ini.
Ada seorang warga yang berama Supar (47) Warga Dusun Tirta, ia lebih
memilih berprofesi sebagai petani karena memanfaatkan tanah yang
dimiliki. Supar mengaku menjadi petani karena memanfaatkan tanah warisan
seluas satu hektar tidak jauh dari tempatnya tinggal. “ Eman kalau
tidak ditanami,” ujarnya.
Dari hasil menjadi petani ini, ia mengaku bisa menghidupi dua anak dan
istrinya. Selain berprofesi sebagai petani, Supar juga membuka kios
didepan rumahnya. Ia mengaku ketika dirinya berada disawah, Istrinya
Hamida (35) yang menjaga. (Dc )
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !