BROMO FM : Selasa 10/09/13 Pukul 08.00 Wib
Reporter : Dicko
Kraksaan - Keberadaan
Sekolah Luar Biasa (SLB) baik dari tingkat STKLB- SDLB –SMPLB hingga
SMALB masih tetap menjadi sarana kebutuhan bagi masyarakat khususnya di
Kabupaten Probolinggo, untuk memberikan pengetahuan pendidikan bagi anak
yang mengalami Tuna Daksa (cacat tubuh) yang masih membutuhkan
bimbingan dan pengetahuan pendidikan.
Dari pantauan Reporter Bromo fm, pada salah satu Sekolah swasta SLB Dharma Asih Kraksaan, bahwa siswa-siswinya yang tergolong Tuna Daksa ternyata masih sangat membutuhkan bimbingan dan tahap pembelajaran yang intensif, pasalnya anak didiknya yang berjumlah 38 ditingkat SDLB-C1 dari kelas I – VI tersebut memiliki dua jurusan yaitu daya pikirnya berat dan daya pikirnya sedang (Tuna Grahita dan Tuna Rungu), ini diungkapkan oleh Rapamuji, Kep Sek SDLB Dharma Asih Kraksaan.
Ditanya tentang metode pembelajarannya, Rapamuji menjelaskan, bahwa untuk anak SLB-C1 atau mampu latih metode pengajaran yang dapat digunakan adalah ceramah secara efektif dengan menggunakan kontak mata yang baik, isyarat, juga suara yang jelas,pungkasnya.
“ Disisi lain karena mereka merupakan murid yang mampu didik maka harus disediakan berbagai alat untuk menunjang pembelajaran mereka, seperti Alat bantu menulis huruf Braille (Reglette, Pen dan mesin ketik Braille) alat bantu membaca huruf Braille (Papan huruf dan Optacon) alat bantu berhitung (Cubaritma, Abacus/Sempoa, Speech Calculator), serta alat bantu yang bersifat audio seperti tape-recorder,” jelas Rapamuji.
Disamping itu, Rapamuji juga mengungkapkan terkait dengan muridnya yang berjumlah 38 tersebut masih juga belum bisa memaksimalkan pembelajaran terhadapnya, lantaran tenaga pengajarnya di SDLB yang ia kelola itu masih kurang, ia hanya mempunyai tenaga pengajar delapan orang, itupun diatur tidak sesuai jurusannya terutama guru Agama dan guru Olah Raga , ungkapnya. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !