BROMO FM : Selasa 17/09/ Pukul 09.00 Wib
Reporter : Dicko
Reporter : Dicko
Paiton – Sebuah
trobosan yang selama ini tidak difungsikan di Desa Sukodadi , Kecamatan
Paiton, Kabupaten Probolingo kini mulai dimanfaatkan warga setempat.
Yang dimaksud adalah Kotoran sapi yang saat ini digunakan sebagai sumber
gas untuk keperluan memasak bagi masyarakat. Ini dijelaskan Kepala Desa
Sukodadi M. Halili, saat diwawacarai Reporter Bromo fm.
Menurutnya, meski baru ada dua alat bio gas dari kotoran sapi, Halili
mengaku per unit bisa digunakan dua hingga tiga Kepala Keluarga (KK).
Meski demikian, per unit alat tersebut membutuhkan kotoran dua ekor
sapi. Dua unit alat penampung gas kotoran sapi di Desa Sukodadi,
kedua-duanya adalah hasil bantuan dari salah satu perusaahaan swasta di
Paiton.
Inisiatif yang dimilikinya dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai
sumber gas, serta pupuk organik karena bau kotoran sapi yang mengganggu
penciuman, serta tumpukan kotoran sapi yang kurang sedap dipandang mata.
Apalagi pemilik sapi di Desanya cukup tinggi. Ia memprediksi sekitar 30
lebih pemilik sapi di Desanya.“Keberadaan alat bio gas bisa mengurangi
bau yang dikeluarkan kotoran sapi. Untuk kedepan akan kembali mengajukan
bantuan pada perusahaan untuk menambah alat penampung biogas tersebut.
Sebab selain bisa mengurangi bau, kotoran sapi yang terproses menjadi
bio gas ini bisa digunakan sebagai pupuk organik,” jelas Halili.
Unit biogas ini terdiri dari drum umpan/saluran inlet untuk input
kotoran ternak. Kemudian kotoran sapi tersebut diproses ke dalam alat
reaktor biogas, kemudian dari reaktor biogas tersebut, outpu berupa
biogas dan pupuk organik. Bio gas yang dihasilkan bisa buat keperluan
memasak, sedangkan pupuk organik bisa digunakan sebagai penyubur
tanaman.Proses dari reaktor biogas kepenampungan biogas disediakan alat
pengaman gas, jika sewaktu-waktu penampungan biogas lebih dari cukup.
“ Untuk program biogas dari kotoran sapi, kami akan merangkul perusahaan
swasta sebagai penyandang dana. Sebab untuk membeli alat tersebut
terbilang mahal untuk ukuran warga Desa Sukodadi . Alat biogas per unit
bisa mencapai Rp 10 juta,” Tuturnya.Perlu diketahui, Biogas merupakan bahan bakar berbentuk gas. Adalah salah satu jenis Biofeul, dimana bahan bakarnya bersumber dari makhluk hidup dan bersifat tradisional. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !