Reporter : Dicko
Jum'at 09/05/14. 10:00 WIB
Di sekitar lokasi tersebut dihuni sekitar 15 kepala keluarga (KK), apalagi diatasnya berdiri sebuah rumah milik Musleh (45). "Kondisinya cukup membahayakan jika tidak segera dibuat tanggul penahan. Jarak rumahnya kurang dari satu meter dari tebing," ujar Danramil Pakuniran Kapten Inf Mohamat Basuki.
Menurutnya, kondisi ini diperparah dengan banjir yang melanda pada setiap tahunnya, termasuk banjir medio Februari yang lalu. Agar tebing tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang parah, pemerintah desa (pemdes) Gunggungan Lor mengusulkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (pemkab) Probolinggo.Melalui, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan (DPUP), pemdes mendapat bantuan kawat bronjong sebanyak 40 lembar.
Jum'at 09/05/14. 10:00 WIB
Pakuniran - Puluhan warga desa Gunggungan Lor dan 10 anggota
Koramil Pakuniran manunggal membangun tanggul dengan panjang 30 meter
dengan ketinggian 4 meter. Pembangunan tanggul ini dimaksudkan
memperkuat kondisi tanah untuk mengantisipasi terjadinya longsor
Hal itu dilakukan karena disebabkan terjadinya banjir di sungai
Pancarglagas yang menerjang Kecamatan Pakuniran medio Februari 2014 lalu
menyisakan kerusakan yang cukup parah. Pasca banjir tersebut, tercipta
sebuah tebing setinggi kurang lebih 10 meter.
Tebing yang berlokasi di Dusun Tengginah, RT 1 RW 2, Desa Gunggungan
Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, ini hanya berjarak
sekitar 50 centimeter dari rumah warga. Agar tidak terjadi longsor,
warga berinisiatif untuk membangun tanggul disekitarnya.
Di sekitar lokasi tersebut dihuni sekitar 15 kepala keluarga (KK), apalagi diatasnya berdiri sebuah rumah milik Musleh (45). "Kondisinya cukup membahayakan jika tidak segera dibuat tanggul penahan. Jarak rumahnya kurang dari satu meter dari tebing," ujar Danramil Pakuniran Kapten Inf Mohamat Basuki.
Sementara Kepala Desa Gunggungan Lor M Fadli mengatakan sebelum menjadi
tebing tempat itu sebenarnya sawah. Namun, panca banjir bandang 2006,
sawah tersebut berubah menjadi aliran sungai Pancarglagas. "Berubah
setelah banjir delapan tahun yang lalu," ujarnya.
Menurutnya, kondisi ini diperparah dengan banjir yang melanda pada setiap tahunnya, termasuk banjir medio Februari yang lalu. Agar tebing tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang parah, pemerintah desa (pemdes) Gunggungan Lor mengusulkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (pemkab) Probolinggo.Melalui, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan (DPUP), pemdes mendapat bantuan kawat bronjong sebanyak 40 lembar.
Sedangkan paralon bantuan tersebut akan dipasang di dua titik, yakni
Dusun Tribung dan Dusun Makam. Di dua dusun ini terdapat tanah sawah
seluas 25 hektar. Masing-masing saluran air ini mempunyai ukuran
sepanjang 40 meter. "Seandainya tidak ada saluran ini, air tidak akan
mampu mengairi sawah dan terancam puso," papar M.Fadli.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !