Reporter : Dicko
Rabu 21/05/2014 , 10:00 WIB

Danis, biasa ia disapa, memperoleh nilai UN 36.30. Hal ini membuat pihak SMK Negeri 2 Kraksaan berbangga hati. Saat pengumuman, Danis yang didampingi sang ibu Askiyah (50) mendapat perhatian penuh kebanggaan dari para dewan gurunya, meski pada saat pengumuman itu berlangsung Danis sendiri tidak mengetahu kalau dirinya meraih nilai terbaik tingkat SMK se-Kabupaten Probolinggo.
“Saya sampai sekarang tidak pernah tahu kalau saya mendapat nilai tertingi, saya tahunya dari mas wartawan ini. Pantesan dari kemarin guru dan teman-teman saya sepertinya ada yang beda ketika melihat saya,” kata Danis saat ditemui media ini bersama ibunya usai melaksanakan kegiatan syukuran dihalaman sekolahnya SMK Negeri 2 ,Kraksaan (20/5/14).
Danis, dikenal sebagai siswa yang aktif mengikuti kegiatan disekolahnya yang berkaitan jurusan yang dia ambil yaitu RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), seklain itu dirinya mudah bergaul di sekolahnya. Siswa yang sekarang usianya menginjak 18 tahun ini, ini juga dikenal tak segan membagi ilmunya kepada teman saat belajar.
Putri dua bersaudara ini mengaku tidak menyangka kalau dirinya memperoleh nilai UN tertinggi se-Kabupaten Probolinggo. Sebab, ia sempat merasa kesulitan mengerjakan salah satu mata pelajaran saat UN berlangsung. "Soal yang paling sulit adalah mata pelajaran matematika, tapi Alhamdulillah setelah saya tahu nilai matematika lumayan bagus juga" ujar anak dari pasangan Askiyah dan Alm Suyono itu.
Danis mengatakan, dalam mengerjakan soal, cukup merasakan ketenangan dan tidak menjadikannya beban atau tekanan. Belajar sungguh-sungguh, tidak menolak materi, dan mengerjakan soal tidak tergesa-gesa menjadi kunci suksesnya mengerjakan soal UN. "Materi yang diberikan guru cukup membantu saya dalam mengerjakan soal UN," ucapnya.
Saat ngobrol dengan media ini, kebanggaan pun terpancar dari wajah Askiyah ibu Danis, dengan prestasi anaknya. Askiyah selalu berpesan pada anaknya untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan segala hal. Ia tak menekan keinginan terbaik anaknya menjadi seperti apa. Dia kerap memberi waktu kepada anak pertamanya tersebut untuk rekreasi melakukan eksplorasi terhadap hal yang disukainya. Termasuk untuk melanjutkan sekolah keperguruan tinggi. Danis mengaku, selama ini dirinya bercita-cita melanjutkan kuliah ke Poli Teknik jurusan Informatika di Malang.
“Saya akan berusaha untuk Danis, melanjutkan keperguruan tinggi, meski penghasilan saya bekerja tidak seberapa,” ucap Askiyah ibunda Danis.
Perempuan yang hanya mempunyai penghasilan 500 ribu perbulan ini mengatakan, kalau dirinya tetap semangat untuk memberi dukungan penuh terhadap anaknya, meski dirinya hanya bekerja sebagai pembantu di salah satu took milik Cina dikota Kraksaan,”saya menuruti keinginan anaka saya, semoga Alloh menuntun kami dan memberi petunjuk yang baik kepada keluarga ,kami,” sebut Danis dan ibundanya.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !