Reporter : Dicko
Selasa 06/05/14. 08:00 WIB
Kraksaan –
Penyebaran Human Immunodeficiency virus/Acquired immunodefiency
syndrome atau HIV/Aids di Kabupaten Probolinggo, tidak hanya menimpa
orang dewasa saja. Namun, sudah merambah pada kalangan pelajar, yakni
sebanyak 28 pelajar.
Selasa 06/05/14. 08:00 WIB

Kenyataan ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Probolinggo dr Endang Astuti, melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) dr Dyah Kuncarawati. “Ada sejumlah
penderita yang dapat kami kategorikan pelajar,” ujarnya Selasa (6/5/14).
Sejak 2000 yang silam hingga 31 Januari 2014, penderita HIV/Aids di
Kabupaten Probolinggo mencapai mencapai 659 orang. Dari sejumlah
tersebut, penderita yang masih hidup 428 orang, sisanya sebanyak 231
meninggal. Sedang untuk berdasarkan umur, yakni antara 6- hingga 20
tahun terdapat 28 orang yang positif terinfeksi virus ini. Untuk anak
usia 6 hingga 14 tahun terdapat 1 penderita, sedangkan untuk usia 15
hingga 20, terdapat 27 penderita. Jumlah ini sekitar 4,8 persen dari
jumlah keseluruhan.
Penemuan ini, merupakan hasil dari pencarian oleh manajer kasus (MK).
Selain itu juga dari sosialisasi ke setiap sekolah dari tingkat SD,SLTA
dan SMA diseluruh Kabupaten. “Kami memang berkomitmen untuk
mengungkapnya, karena jika dibiarkan akan semakin banyak terjai
penularan. Sebab, jika sudah terindikasi, kami akan melakukan pengobatan
kepada mereka, agar peneybarannya tidak meluas,” jelas Dyah.
Dyah mengatakan penyebaraan virus terhadap pelajar ini besar kemungkinan
karena ditularkan oleh orangtuanya yang terjangkit virus tersebut.
Kemudian adalah terinfeksi melalui jarum suntik, dan hubungan seksual.
“Tidak dapat dipungkiri, gaya hidup pelajar saat ini sudah diluar
kewajaran,” imbuhnya.
Sebab, penyebaran HIV/AIDS dapat terjadi melalui darah, air mani,
hubungan seksual atau cairan vagina. Namun virus ini tidak dapat
menular lewat kontak fisik, seperti berpelukanm ciuman, dan berjabat
tangan dengan seorang yang terinfeksi HIV/AIDS. “Karenanya mereka tidak
perlu dikucilkan dari pergaulan. Mereka seyogyanya diberi motivasi untuk
hidup layak,” ujar Dyah.
Dyah menambahkan, dari kejadian tersebut, diharapkan untuk seluruh anak
pelajar dilingkungan Kabupaten Probolinggo untuk sangat extra hati-hati
dan menjauhi pergaulan-pergaulan yang berpotensi menjerumuskan satu
dengan yang lainnya, tukasnya.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !