Reporter : Dicko
Sabtu 24/05/2014 ,10:00 WIB

Padahal sebagaian banyak petani tembakau akan segera membutuhkan pupuk ZA tersebut saat tanam tembakau akan dimulai pada bulan Juli 2014 mendatang, disamping itu jumlah pupuk ZA yang dibutuhkannya cukup banyak untuk wilayah produktif tanam tembakau di 7 Kecamatan Kabupaten Probolingo, yang rata-rata para petani akan membutuhkan pupuk ZA 1,6 ton/Hektar, ini diungkapkan Achmad Mudzakir, ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Sabtu (24/5/14) sat ditemui media ini dikediamannya.
Menurutnya, kelangkaan pupuk jenis ZA bersubsidi ini memang berasal dari pusat/pabrikan bukan dari distributor, apalagi ditambah dengan banyaknya permintaan dari petani menjadi faktor terjadinya peningkatan kelangkaan pupuk jenis ZA. Hal itu terjadi lantaran pupuk bersubsidi tersebut harganya lebih terjangkau dibanding pupuk lainnya.
”Yang jelas masyarakat membutuhkan harga yang terjangkau untuk membeli pupuk, karena biaya oprasional untuk tanam tembakau ini butuh dana yang cukup banyak, perhektar-nya itu bisa mencapai Rp 14 juta,” sebut Mudzakir.
Berdasarkan data yang diperoleh dari APTI Kabupaten Probolinggo, untuk kebutuhan pupuk ZA di wilayah produktif tanam tembakau dari 7 Kecamatan di Kabupaten Proboloinggo pada bulan Juli 2014 sebagai berikut.
Kecamatan Krejengan : 8.00 ton, Kecamatan Kotaanyar : 10.00 ton, Kecamatan Gading : 69.00 ton, Kecamatan Kraksaan : 10.00 ton, Kecamatan Paiton : 54.00 ton, Kecamatan Pakuniran : 15.00 ton, dan Kecamatan Besuk : 5.00 ton. Total keseluruhan pupuk yang dibutuhkan di 7 Kecamatan tersebut mencapai 16.904.00 ton.
“Pupuk yang dibutuhkan petani tembakau itu maksimal selama 75 hari dari awal tanam hingga selesai panen dilakukan, apalagi mengingat cuaca pada Juli 2014 mendatang diprediksi masih akan turun hujan yang jelas petani mesti mendaur ulang tanaman tembakaunya, dan itu juga akan lebih banyak membutuhkan pupuk,” terang Mudzakir.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !