Reporter : Dicko
Selasa 13/05/14. 13:00 WIB
Selasa 13/05/14. 13:00 WIB
Paiton –
Terkait dengan dugaan aliran sesat yang merebak di Desa Krampilan,
Kecamatan Besuk Kabupaten Probolingo, masih berbuntut isu tak sedap.
Pasalnya, pihak pimpinan yang diduga menganut aliran sesat itu tidak
mengakui perbuatannya, adalah Suryadi atau nama panggilannya Paduka
alias sang Kholik asal Desa/Kecamatan Paiton Kabupaten Probolingo.
Saat
media ini menemui Suryadi/Paduka di kediamannya pada Selasa (13/5/14),
dia mengaku bahwa dirinya selama ini tidak pernah ada masalah apapun
dengan orang lain, bahkan selama ini dirinya tidak menganut agama yang
salah diluar syare’at Islam,”saya berani menantang siapapun itu orangnya
yang memfitnah saya yang bukan-bukan tentang kehidupan saya dan
keluarga saya,”kata Suryadi/Paduka saat ditemui sejumlah wartawan
dirumahnya.
Disinggung
dari pengakuan kedua orang anak buahnya bernama Sosro dan Sugito asal
Desa Krampilan, Kecamatan Besuk, saat menjalani klarifikasi bersama MUI
Kabupaten Probolinggo Jum’at (9/5/14) lalu, Suryadi mengaku bahwa
dirinya tidak pernah mengenali kedua anak buahnya tersebut . Padahal
Sosro dan Sugito pada saat klarifikasi mengaku kalau mereka memang
mempunyai pimpinan aliran sesat yang bernama Suryadi asal Desa/Kecamatan
Paiton.
Menanggapi
hal itu, Kepala Desa Paiton budi Jaya mengatakan, pihaknya mengeatahui
kesehariannya Suryadi/Paduka yang aktifitasnya sebagai buruh, diketahui
dirumahnya kerap di adakan perkumpulan, namun, Budi mengaku, dirinya
tidak tahu itu perkumpulan dari orang-orang aliran sesat atau bukan.
Selain itu, terkadang banyak tamu bermobil yang datang kerumah Suryadi.
“Memang
dari informasi warga sekitar imej Suryadi ini dinilai berbeda dari
warga yang lainnya, tingkah laku dan kekompakannya terhadap warga memang
menjadi pertanyaan oleh para tetangganya, tapi saya tidak berani
memastikan dia itu menganut aliran sesat, karena buktinya masih kurang
kuat” kata Budi.
Sementara
H.Yasin sekretaris MUI Kabupaen Probolinggo mengatakan, selama dugaan
ini belum ditemukan titik terangnya, pihak MUI terus melakukan
pengembangan untuk lebih jauh menggali informasi hingga menemukan
kebenaran. Tapi itu akan dilakukan dengan cara perlahan, sebab menurut
H.Yasin, MUI tidak mempunyai target untuk menginvestigasi.
“Nanti
yang memberi keputusan adalah dari komisi dakwah MUI setelah menemukan
titik terang, karena MUI mempunyai cara atau prosedur sendiri untuk
mengatasi hal-hal seperti ini, pastinya kami terus menindaklanjuti kasus
ini, karena ini juga merupakan bagian dari tugas kami,”sebut H.Yasin
saat dihubungi lewat telefon selulernya.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !