Selasa 10/12/13. 13:00 Wib
Reporter : Dicko BROMO FM
Kraksaan –
Tepung daun kelor yang sudah dikenal mengatasi penderita kekurangan
gizi atau gizi buruk yang dialami balita hingga orang dewasa, saat ini
sudah mulai disebar luaskan di Kabupaten Probolinggo, utamanya di RSUD
waluyo jati Kraksaan. Dari penemuan daun kelor tersebut yang merupakan
obat alami secara tradisional yang dibuat dari daun pohon kelor yang
terdapat disetiap pedesaan di Kabupaten Probolinggo.
Dan saat ini dari pihak RSUD waluyo jati Kraksaan sudah memulai kegiatannya membuat pengolahan daun kelor tersebut untuk dipergunakan sebagai pengobatan terdisional kepada penderita gizi buruk khususnya dilingkungan Kabupaten Probolinggo. Yang mana mulai Desember 2013 ini dari pihak RSUD waluyo jati tersebut menanam pohon kelor diarea belakang sebanyak ratusan pohon yang sudah mulai dirawat, karena fungsinya sangat besar terhadap penyembuhan penyakit yang dimaksud. Ini diungkapkan Sugianto, bagian humas di RSUD waluyo jati Kraksaan.
Sementara seorang peneliti muda putra Daerah asal Kabupaten Probolinggo yang sudah Go internasional dibeberapa Negara asia , yakni Ingga Yunico Martatino menyebutkan, tentang apa manfaat dari daun kelor tersebut. daun kelor adalah bagian yang mengandung banyak manfaat. Secara umum dapat dikonsumsi karena mengandung gizi dan protein tinggi. Remasan daun dapat juga dimanfaatkan sebagai penutup luka. Daun kelor dapat digiling halus untuk dijadikan bedak penghilang noda dan flek di wajah.
Iya juga menjelaskan tentang seberapa besar fungsi daun kelor tersebut, bahwa didalamnya mempunyai banyaak kelebihan, seperti kelebihan kolesterol dapat memacu berbagai penyakit. Tingginya kadar kolesterol dipicu pola makan yang kurang sehat dan ditambah faktor psikologis seperti stress. Hormon adrenalin dan kostisol dapat memicu produksi kolesterol dalam tubuh, sebut Yunico.
Sementara, Sugianto menambahkan, bahwa RSUD waluyo jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo, saat ini mempunyai penunjang baru sebagai pengentasan untuk kelaparan dan gizi buruk kepada balita maupun orang dewasa,”insyaallah kedepan ini upaya perkembangan daun kelor ini tetap kami fasilitasi dengan semaksimal mungkin, dengan tujuan untuk membantu beban dari masyarakat pada umumnya,karena ini untuk pasien waluyo jati diberikan secara gratis untuk masyarakat miskin,” ungkap Sugianto.(Dc)
Reporter : Dicko BROMO FM

Dan saat ini dari pihak RSUD waluyo jati Kraksaan sudah memulai kegiatannya membuat pengolahan daun kelor tersebut untuk dipergunakan sebagai pengobatan terdisional kepada penderita gizi buruk khususnya dilingkungan Kabupaten Probolinggo. Yang mana mulai Desember 2013 ini dari pihak RSUD waluyo jati tersebut menanam pohon kelor diarea belakang sebanyak ratusan pohon yang sudah mulai dirawat, karena fungsinya sangat besar terhadap penyembuhan penyakit yang dimaksud. Ini diungkapkan Sugianto, bagian humas di RSUD waluyo jati Kraksaan.
Sementara seorang peneliti muda putra Daerah asal Kabupaten Probolinggo yang sudah Go internasional dibeberapa Negara asia , yakni Ingga Yunico Martatino menyebutkan, tentang apa manfaat dari daun kelor tersebut. daun kelor adalah bagian yang mengandung banyak manfaat. Secara umum dapat dikonsumsi karena mengandung gizi dan protein tinggi. Remasan daun dapat juga dimanfaatkan sebagai penutup luka. Daun kelor dapat digiling halus untuk dijadikan bedak penghilang noda dan flek di wajah.
Iya juga menjelaskan tentang seberapa besar fungsi daun kelor tersebut, bahwa didalamnya mempunyai banyaak kelebihan, seperti kelebihan kolesterol dapat memacu berbagai penyakit. Tingginya kadar kolesterol dipicu pola makan yang kurang sehat dan ditambah faktor psikologis seperti stress. Hormon adrenalin dan kostisol dapat memicu produksi kolesterol dalam tubuh, sebut Yunico.
Sementara, Sugianto menambahkan, bahwa RSUD waluyo jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo, saat ini mempunyai penunjang baru sebagai pengentasan untuk kelaparan dan gizi buruk kepada balita maupun orang dewasa,”insyaallah kedepan ini upaya perkembangan daun kelor ini tetap kami fasilitasi dengan semaksimal mungkin, dengan tujuan untuk membantu beban dari masyarakat pada umumnya,karena ini untuk pasien waluyo jati diberikan secara gratis untuk masyarakat miskin,” ungkap Sugianto.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !