Jumat 13/12/13. 10:00 Wib
Reporter : Dicko BROMO FM
Maron -
Dusun Karang tengah, Desa Ganting wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten
Probolinggo, yang Sembilan hari yang lalu mendapat bantuan bebek dari
Dinsos Pemprov Jatim untuk warga setempat, dan pada hari kemarin Kamis
(12/12/13) ribuan bebek tersebut dilakukan pemeriksaan dan penyemprotan
oleh Dinkes hewan setempat, terkait bebek yang dirawat warga itu
terindikasi flu burung.
Namun, dari pantauan Reporter Bromo fm saat berkunjung kelokasi Jum’at (13/12/13) setelah satu hari dilakukan penyemprotan untuk membasmi virus flu burung tersebut, ternyata masih ditemukan bebrapa bebek yang masih terserang penyakit flu burung. Pasalnya, bebek yang dirawat Siti Faize (30) warga setempat , satu ekor bebek ditemukan mati dan dua ekor dalam kondisi sakit, yang diprediksi tidak lama lagi dua ekor bebek itu akan mati juga.
“Hari Kamis kemarin sudah disemprot mas, tapi pagi tadi saya menemukan satu ekor bebek ini mati dalam kondisi kaku,” ungkap Faize.
Menurut Faize, pada hari Kamis malam dirinya menemukan dua ekor bebeknya masih loyo dan matanya membiru, akan tetapi dua bebek itu sudah dibuatkan tempat lain, dengan tujuan agar tidak menular ke yang lainnya.”tak disangka yang dua ekor masih bisa bertahan, malah yang satu kemarin masih sehat, sekarang mati,”paparnya.
Faize mengaku, berjalan 9 hari dirinya merawat bebek bantuan itu sebanyak 16 ekor, dan sekarang sudah tinggal 12 ekor, karena yang enam ekornya sudah mati.”saya tak habis pikir mas, karena sudah disemprot masih ada yang sakit dan mati.
Ditanya berapa pengeluaranya setiap hari untuk pakan bebek yang dirawatnya, ia mengaku setiap 2 hari sekali dirinya mengeluarkan biaya sebesar 5000 rupiah untuk beli pakannya,” pakannya itu tidak dicampur dengan sentrat, karena sentrat sekarang kwalitasnya tidak bagus,jadi saya belikan yang asli,”jelasnya.
Sementara, Sukardi (45) di Dusun yang sama mengatakan, bahwa dirinya saat ini mengalami kerugian dua kali, sebab, selain bebek yang dirawatnya banyak yang sakit dan ada yang mati, secara pribadi ayam peliharaan miliknya dari tiga hari yang lalu ketularan penyakit flu burung yang menyerang bebeknya, sehingga ayam-ayamnya juga banyak yang sakit dan 3 ekor ayamnya juga mati, selama 9 hari.
Reporter : Dicko BROMO FM

Namun, dari pantauan Reporter Bromo fm saat berkunjung kelokasi Jum’at (13/12/13) setelah satu hari dilakukan penyemprotan untuk membasmi virus flu burung tersebut, ternyata masih ditemukan bebrapa bebek yang masih terserang penyakit flu burung. Pasalnya, bebek yang dirawat Siti Faize (30) warga setempat , satu ekor bebek ditemukan mati dan dua ekor dalam kondisi sakit, yang diprediksi tidak lama lagi dua ekor bebek itu akan mati juga.
“Hari Kamis kemarin sudah disemprot mas, tapi pagi tadi saya menemukan satu ekor bebek ini mati dalam kondisi kaku,” ungkap Faize.
Menurut Faize, pada hari Kamis malam dirinya menemukan dua ekor bebeknya masih loyo dan matanya membiru, akan tetapi dua bebek itu sudah dibuatkan tempat lain, dengan tujuan agar tidak menular ke yang lainnya.”tak disangka yang dua ekor masih bisa bertahan, malah yang satu kemarin masih sehat, sekarang mati,”paparnya.
Faize mengaku, berjalan 9 hari dirinya merawat bebek bantuan itu sebanyak 16 ekor, dan sekarang sudah tinggal 12 ekor, karena yang enam ekornya sudah mati.”saya tak habis pikir mas, karena sudah disemprot masih ada yang sakit dan mati.
Ditanya berapa pengeluaranya setiap hari untuk pakan bebek yang dirawatnya, ia mengaku setiap 2 hari sekali dirinya mengeluarkan biaya sebesar 5000 rupiah untuk beli pakannya,” pakannya itu tidak dicampur dengan sentrat, karena sentrat sekarang kwalitasnya tidak bagus,jadi saya belikan yang asli,”jelasnya.
Sementara, Sukardi (45) di Dusun yang sama mengatakan, bahwa dirinya saat ini mengalami kerugian dua kali, sebab, selain bebek yang dirawatnya banyak yang sakit dan ada yang mati, secara pribadi ayam peliharaan miliknya dari tiga hari yang lalu ketularan penyakit flu burung yang menyerang bebeknya, sehingga ayam-ayamnya juga banyak yang sakit dan 3 ekor ayamnya juga mati, selama 9 hari.
“Ini betul-betul membuat saya rugi dua kali mas, ayam saya juga ada yang
mati, selain saya ngurusi bebek, saya juga harus mengurus ayam saya
ini,” tandas Sukardi.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !