Selasa 10/12/13. 10:00 Wib
Reporter : Dicko BROMO FM
Bantuan tersebut diberikan pada bulan Desember 2013 ini perorangan menerima sebanyak 18 bebek betina dan 2 ekor bebek jantan, sementara bebek petelur untuk 8 kelompok yang beranggotakan masing-masing kelompok 10 orang. Namun, hal itu mengalami sebuah kendala yang sangat fatal.
Pasalnya, dari jumlah bebek yang diterima warga mencapai ribuan ekor tersebut mati dengan tiba-tiba secara perlahan, dengan catatan, setiap harinya bebek seluruh warga di Desa Ganting Wetan itu mati 3-4 ekor bebek yang tidak diketahui penyebabnya.
“Kejadian yang ini sudah saya laporkan kepada yang bersangkutan yakni Dinas Sosial, agar segera dikontrol kejadian ini,” ungkap Hari Untung, selaku Sekdes Desa Ganting Wetan.
Hari Untung mengaku, bahwa dirinya tidak menyangka ribuan bebek yang dikelola wrganya itu perlahan akan habis, dan matinya bebek itu membuat seluruh warga setempat panik dan heran, karena samapai sekarang penyebabnya tidak diketahui.
“Bagaimana tidak akan habis bebek-bebek ini kalau setiap harinya selalu berkurang 3-4 ekor, itu milik perorangannya, “ jelasnya lagi.
Sementara Rusmiati (50) warga setempat yang juga merawat bebek tersebut mengatakan, ia sangat merasa sangat rugi bebek yang dirawatnya setiap harinya ada yang mati, disampaing itu menurutnya, ia juga merasa sangat eman karena melihat dari perkembangan bebeknya sudah sangat baik.
“Eman saya mas, karena bebek ini sudah bagus, saya selalu ngasi makan tepat waktu, karena saya takut bebek ini tidak akan bertelur, tapi ternyata sekarang malah mati perlahan,” pungkasnya kepada Reporter Bromo fm. (Dc)
Reporter : Dicko BROMO FM
Maron – Ribuan bebek betina dan bebek jantan yang dikembangkan
oleh warga Ganting wetan,Kecamatan Maron,Kabupaten Probolinggo, yang
mana bebek tersebut merupakan bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten
Probolinggo untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat setempat.
Bantuan tersebut diberikan pada bulan Desember 2013 ini perorangan menerima sebanyak 18 bebek betina dan 2 ekor bebek jantan, sementara bebek petelur untuk 8 kelompok yang beranggotakan masing-masing kelompok 10 orang. Namun, hal itu mengalami sebuah kendala yang sangat fatal.
Pasalnya, dari jumlah bebek yang diterima warga mencapai ribuan ekor tersebut mati dengan tiba-tiba secara perlahan, dengan catatan, setiap harinya bebek seluruh warga di Desa Ganting Wetan itu mati 3-4 ekor bebek yang tidak diketahui penyebabnya.
“Kejadian yang ini sudah saya laporkan kepada yang bersangkutan yakni Dinas Sosial, agar segera dikontrol kejadian ini,” ungkap Hari Untung, selaku Sekdes Desa Ganting Wetan.
Hari Untung mengaku, bahwa dirinya tidak menyangka ribuan bebek yang dikelola wrganya itu perlahan akan habis, dan matinya bebek itu membuat seluruh warga setempat panik dan heran, karena samapai sekarang penyebabnya tidak diketahui.
“Bagaimana tidak akan habis bebek-bebek ini kalau setiap harinya selalu berkurang 3-4 ekor, itu milik perorangannya, “ jelasnya lagi.
Sementara Rusmiati (50) warga setempat yang juga merawat bebek tersebut mengatakan, ia sangat merasa sangat rugi bebek yang dirawatnya setiap harinya ada yang mati, disampaing itu menurutnya, ia juga merasa sangat eman karena melihat dari perkembangan bebeknya sudah sangat baik.
“Eman saya mas, karena bebek ini sudah bagus, saya selalu ngasi makan tepat waktu, karena saya takut bebek ini tidak akan bertelur, tapi ternyata sekarang malah mati perlahan,” pungkasnya kepada Reporter Bromo fm. (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !