Anomali Cuaca Buruk, Pengusaha Ikan Kering Kelimpungan | Berita Ekonomi

Sabtu 07/12/13. 10:00 Wib
Reporter : Dicko

Paiton – Mengingat anomali cuaca yang kian hari tambah memburuk saja, khususnya dibagian timur Kabupaten Probolinggo, pasalnya, memasuki bulan Desember sekaligus akhir tahun 2013 ini cuaca dan hujan sudah tidak lagi bisa dikompromi lagi untuk dicegah.
 

Terbukti belakangan ini hujan terus mengguyur yang biasanya setiap sore hari, terkadang pula selama dua hari tidak turun hujan. Akibatnya sebagian warga di Kabupaten Probolinggo ini yang menggantungkan aktivitas dalam sehari-harinya yang memerlukan teriknya matahari, saat ini mengaku diresahkan adanya cuaca yang semakin tidak menentu.
 

“Cuaca yang tidak menentu begini ini yang membuat saya resah dengan pekerjaan yang saya lakoni sebagai pembuat ikan kering, karena kadang hujan terus, kadang pula satu hari tidak hujan, itu sangat membingungkan semua warga pesisir,” ungkap Suli 40, seorang pembuat ikan kering di Desa Paiton Kecamatan , Paiton, Kabupaten Probolinggo, Sabtu 07/12/13.
 

Suli yang mempunyai usaha pengeringan ikan tersebut mengaku, bahwa usaha pengeringan ikan lainnya batal menjemur ikan di atas para-para di tepi pantai. Mereka para pekerja dipesisir mengaku, adanya turun hujan ini menurutnya memang sudah hal yang wajar, dan harus menerimanya karena itu adalah musiman yang setiap tahun pasti dating, dan pemberian dari yang kuasa,  Paparnya.
 

Dari Pantauan Reporter Bromo fm, hal serupa  diungkapkan Sriyati di Desa Randutatah,Kecamatan Paiton, yang merupakan salah satu juga UKM pengeringan ikan. ”Kalau ikan dibiarkan terkena hujan, ya tidak kering-kering dan bisa muncul belatungnya, dan baunya juga tambah menyengat mas, jadi kalau penjemuran kan kering ini harus selalu ada terik matahari,” ujarnya.

Untuk jenis ikan yang relatif besar, seukuran telapak tangan orang dewasa, masa pengeringan lebih lama lagi. ”Bisa lima hari baru kering soalnya dagingnya tebal,” ujarnya.(Dc)