BROMO FM : Jum'at 08/11/13 Pukul 10.00 Wib
Reporter : Dicko
Kraksaan - Masyarakat desa Negororejo Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo, berduyun-duyun mendatangi lokasi patilsan dengan membawa sesajen ke patih Gajah Mada Rabu (6/11) kemarin. Pasalnya, mereka menggelar taradisi turun temurun yakni Grebek Suro , di wisata air terjun Madakaripura. Mereka membawa sesajen dan dihibur dengan tayuban.
Menurut, salah satu warga Saiful (45)mengatakan saat diwawancarai Reporter Bromo fm waktu berkunjung ke alun-alun kota Kraksaan, bahwa kegiatan grebek suro di tempat wisata Mada karipura tersebut. merupakan tradisi kebudayaan masyarakat desa sekitar kecamatan Lumbang . Acara ini hanya terjadi setipa memasuki bulan Suro atau bulan Muharram.
Upaya kegiatan grebek suro yang dilakukan masyarakat tersebut, kata Saiful, yakni untuk memohon kepada yang maha kuasa agar masyarakt bisa dijauhkan dari musibah. Kebiasanan masyarakat dalam menyambut bulan suro mereka membuat sesajen, seperti nasi tumpungan dan kue. Saiful Juga mengatakan selain sesajen yang dibawanya ke tempat Madakaripura . Mereka (Masyarakat) juga disuguhkan dengan tarian Tayuban atau orang madura mengenalnya dengan istilah Tandek (Tarian) yang dilakukan oleh seorang perempuan.
“Ini terjadi setiap pelaksanaan grebek suro,” katanya.
Saiful juga mengatakan, selain itu juga dilakukan pemanjatan do,a kepada yang maha kuasa agar masyarakat dimudahkan rerjekinya dan diberikan kesehatan lahir dan batin.menurut Saiful , jika tidak dilakukannya tradisi tersebut maka diyakini akan terjadi bencana . Sehingga masyarakat meyakini akan timbulnya hal tersebut “ Hal itu berdasarkan cerita nenek moyangnya. Jadi secara otomatis budaya itu akan tetap dilestarikan oleh mayarakat,” terang Saiful.
Dia juga mengatakan, sedangkan lokasi wisata Madakaripura dijadikan tempat tersebut, karena tempat tersebut dinilai memilik sebuah kisah atau cerita. Tentang Madakaripura dijadikan tempat pertapaan dari seorang patih dari Kerajaan Majapahit yakni patih Gajah Mada yang dinilai sakti Mandraguna.
“Bukti yang masih tersisa yakni terdapat patung Gajah Mada di area wisata tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KabupatenProbolinggo,Ninik Yulia, mengatakan saat dimonfirmasi lewat telponnya, bahwa kegiatan grebek suro tersebut merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat desa tersebut rutin setiap tahun. Karena dinilai tradisi itu dapat membawa berkah ketika itu dilakukan. Tetapi Jika hal itu tidak dilakukan maka akan membawa petaka bagi masyarakat.
“Ini merupakan sebuah kebudayaan yang ada dimasyarakat . Jadi tradisi ini harus dilesatarikan akan keberadaannya,” terangnya.(Dc)
Reporter : Dicko
Kraksaan - Masyarakat desa Negororejo Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo, berduyun-duyun mendatangi lokasi patilsan dengan membawa sesajen ke patih Gajah Mada Rabu (6/11) kemarin. Pasalnya, mereka menggelar taradisi turun temurun yakni Grebek Suro , di wisata air terjun Madakaripura. Mereka membawa sesajen dan dihibur dengan tayuban.
Menurut, salah satu warga Saiful (45)mengatakan saat diwawancarai Reporter Bromo fm waktu berkunjung ke alun-alun kota Kraksaan, bahwa kegiatan grebek suro di tempat wisata Mada karipura tersebut. merupakan tradisi kebudayaan masyarakat desa sekitar kecamatan Lumbang . Acara ini hanya terjadi setipa memasuki bulan Suro atau bulan Muharram.
Upaya kegiatan grebek suro yang dilakukan masyarakat tersebut, kata Saiful, yakni untuk memohon kepada yang maha kuasa agar masyarakt bisa dijauhkan dari musibah. Kebiasanan masyarakat dalam menyambut bulan suro mereka membuat sesajen, seperti nasi tumpungan dan kue. Saiful Juga mengatakan selain sesajen yang dibawanya ke tempat Madakaripura . Mereka (Masyarakat) juga disuguhkan dengan tarian Tayuban atau orang madura mengenalnya dengan istilah Tandek (Tarian) yang dilakukan oleh seorang perempuan.
“Ini terjadi setiap pelaksanaan grebek suro,” katanya.
Saiful juga mengatakan, selain itu juga dilakukan pemanjatan do,a kepada yang maha kuasa agar masyarakat dimudahkan rerjekinya dan diberikan kesehatan lahir dan batin.menurut Saiful , jika tidak dilakukannya tradisi tersebut maka diyakini akan terjadi bencana . Sehingga masyarakat meyakini akan timbulnya hal tersebut “ Hal itu berdasarkan cerita nenek moyangnya. Jadi secara otomatis budaya itu akan tetap dilestarikan oleh mayarakat,” terang Saiful.
Dia juga mengatakan, sedangkan lokasi wisata Madakaripura dijadikan tempat tersebut, karena tempat tersebut dinilai memilik sebuah kisah atau cerita. Tentang Madakaripura dijadikan tempat pertapaan dari seorang patih dari Kerajaan Majapahit yakni patih Gajah Mada yang dinilai sakti Mandraguna.
“Bukti yang masih tersisa yakni terdapat patung Gajah Mada di area wisata tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KabupatenProbolinggo,Ninik Yulia, mengatakan saat dimonfirmasi lewat telponnya, bahwa kegiatan grebek suro tersebut merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat desa tersebut rutin setiap tahun. Karena dinilai tradisi itu dapat membawa berkah ketika itu dilakukan. Tetapi Jika hal itu tidak dilakukan maka akan membawa petaka bagi masyarakat.
“Ini merupakan sebuah kebudayaan yang ada dimasyarakat . Jadi tradisi ini harus dilesatarikan akan keberadaannya,” terangnya.(Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !