Probolinggo -Rapat yang digelar oleh KPU yang mengagendakan Penjelasan tentang pencalonan Pemilu Kepala Daerah dan wakil kepala daerah tahun 2013 di KPU kota Probolinggo yang berlangsung siang tadi (13/05/2013), menyisakan ketidakpuasan salah satu peserta yang merupakan LO (Leader Officer) Partai Kebangkitan Bangsa.
Pemicunya adalah pertanyaan Mujib selaku LO PKB perihal lambatnya respon atas surat himbauan partanya agar test kesehatan dilakukan di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Selain itu mengenai rekomendasi IDI kepada KPU setempat agar test kesehatan dilangsungkan dan diselenggarakan di RSUD DR Mohammad Saleh Kota Probolinggo yang terkesan dipaksakan.
Mujib mempertanyakan kenapa surat himbauan yang dilayangkan partainya perihal test kesehatan tidak mendapat respon dari KPU, sehingga KPU sdh memutuskan RSUD Dr Saleh atas rekomendasi dari IDI. Menurutnya Mou yang ditandatangani oleh KPU pada tanggal 15 April 2013 tersebut, terkesan dilakukan diam-diam dan tidak mengindahkan surat himbauan dari partainya.
Alasannya, MOU tersebut ditandatangani di penghujung acara lounching Pilkada sekitar jam 22.00 WIB saat peserta (undangan) sudah banyak yang pulang."Substansi permasalahan tidak seharusnya ditaruh di penghujung acara dimana sebagian besar sudah banyak yang pulang, sehingga bagaimana mungkin kita mau mempermasalahkan atau paling tidak menanyakan alasan dipilihnya RSUD Dr Saleh yang menurut kami kurang lengkap dan kurang canggih peralatannya. Apakah sudah sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan KPU Jawa Timur?"ucap Mujib kepada wartawan.
Mujib mengaku kalau partainya sudah melayangkan himbauan kepada KPU tentang test kesehatan tersebut pada tanggal 1 April 2013, akan tetapi Sukirman selaku ketua KPU berdalih surat baru diterima oleh pihaknya tanggal 16 April 2013."Kami melayangkan surat tersebut bukan hanya ke KPU tapi juga ke Panwaslu dan anehnya panwas menerima surat dari kami tanggal 3 april 2013, kenapa KPU begitu lama menerimanya kalau panwas saja cepat?" katanya setengah bertanya.
Subtansi surat tersebut adalah pihak PKB menghimbau agar test kesehatan para pasangan calon dilaksanakan di RSUD Dr Soetomo dengan alasan menjaga netralitas dan obyektifitas, serta peralatan di rumah sakit yang dimaksud lebih canggih dan lengkap.
Subtansi surat tersebut adalah pihak PKB menghimbau agar test kesehatan para pasangan calon dilaksanakan di RSUD Dr Soetomo dengan alasan menjaga netralitas dan obyektifitas, serta peralatan di rumah sakit yang dimaksud lebih canggih dan lengkap.
Menanggapi hal ini, Sukirman yang dihubungi via telepon selulernya mengatakan bahwasanya pihaknya memang baru menerima surat dari PKB tanggal 16 April sehari setelah ditandatanganinya MoU dengan pihak IDI.
Mengenai alasan kenapa RSUD Dr Saleh yang dipilih karena sesuai rekomendasi IDI. Ia juga mengatakan kalau pihaknya sudah meminta Pemerintah untuk menambahkan peralatan apabila ada yang dirasa kurang memenuhi standarisasi, dan penggunaan penambahan peralatan tersebut bisa digunakan untuk jangka panjang kedepannya dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kalau IDI merekomendasikan berarti RSUD tersebut sudah dianggap memenuhi standarisasi KPU, dengan tetap mengedepankan kualitas secara medis, saya rasa IDI juga bekerja secara profesional dan terikat etika profesi sehingga hasilnya nanti siap dipertanggung jawabkan." ungkap Kirman. " Setelah MoU ditandatangani, kami tindak lanjuti dengan klarifikasi dengan mengundang IDI dan pihak RSUD secara resmi tadi siang(13/05/2013) di Rumah makan Sumber Hidup." ujarnya menambahkan.
Saat ditanyakan oleh wartawan, apakah bentuk klarifikasi tersebut secara faktual dan mengecek secara langsung kesiapannya (termasuk peralatan),di jawab oleh yang bersangkutan kalau pihaknya memang belum melakukan klarifikasi faktual, alasannya selain tidak mengerti peralatan medis, pihaknya juga mengaku tengah sibuk luar biasa karena pilkada bersamaan dengan pilgub.
" Pilkada yang lalu-lalu test kesehatan juga diselenggarakan di tempat yang sama (RSUD Dr Saleh) dan kami mempercayakan sepenuhnya kepada rekomendasi IDI sesuai peraturan dari KPU Propinsi baik untuk standarisasi maupun prosedur yang berlaku, apabila nanti ada hasil yang diragukan maka secara internal tim akan merujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya." tambahnya.Menurut Kirman, RSUD Dr Saleh yang tergolong great B sudah dianggap memenuhi persyaratan dan kelayakan.
Saat ditanyakan mengapa surat himbauan dari PKB lambat diterima, sedangkan Panwas tidak. Ia hanya menjawab hal itu akan ditanyakan ke sekretariat esok pagi.
Sumber : harianmetronews
"Kalau IDI merekomendasikan berarti RSUD tersebut sudah dianggap memenuhi standarisasi KPU, dengan tetap mengedepankan kualitas secara medis, saya rasa IDI juga bekerja secara profesional dan terikat etika profesi sehingga hasilnya nanti siap dipertanggung jawabkan." ungkap Kirman. " Setelah MoU ditandatangani, kami tindak lanjuti dengan klarifikasi dengan mengundang IDI dan pihak RSUD secara resmi tadi siang(13/05/2013) di Rumah makan Sumber Hidup." ujarnya menambahkan.
Saat ditanyakan oleh wartawan, apakah bentuk klarifikasi tersebut secara faktual dan mengecek secara langsung kesiapannya (termasuk peralatan),di jawab oleh yang bersangkutan kalau pihaknya memang belum melakukan klarifikasi faktual, alasannya selain tidak mengerti peralatan medis, pihaknya juga mengaku tengah sibuk luar biasa karena pilkada bersamaan dengan pilgub.
" Pilkada yang lalu-lalu test kesehatan juga diselenggarakan di tempat yang sama (RSUD Dr Saleh) dan kami mempercayakan sepenuhnya kepada rekomendasi IDI sesuai peraturan dari KPU Propinsi baik untuk standarisasi maupun prosedur yang berlaku, apabila nanti ada hasil yang diragukan maka secara internal tim akan merujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya." tambahnya.Menurut Kirman, RSUD Dr Saleh yang tergolong great B sudah dianggap memenuhi persyaratan dan kelayakan.
Saat ditanyakan mengapa surat himbauan dari PKB lambat diterima, sedangkan Panwas tidak. Ia hanya menjawab hal itu akan ditanyakan ke sekretariat esok pagi.
Sumber : harianmetronews
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !