BROMO FM : Rabu 22/05/13 Lokasi Kecamatan Maron, Pukul 12.00 Wib
Kraksaan : Patung raksasa dengan jenis Srikandi yang berlokasi di desa Ganting wetan Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo, yang sempat menjadi isu dan perbincangan ang heboh khususnya untuk masyarakat dan MUI serta Pemkab Probolinggo, semua harus berakhir sampai di sini, pasalnya, patung tersebut hari Rabu 22/05, oleh pemiliknya yakni Nur Slamet 37 atau kiyai Bintaos, sebutan masyarakat setempat seperti itu, sudah rela merobohkan patung itu, tanpa ada paksaan dari siapapun, melainkan kemauannya sendiri. Patung yang bernama Srikandi dengan tinggi 12 meter itu pembongkarannya di mulai pada pukul 07.00 pagi, karna di nilai tidak gampang untuk dirobohkan karna jenisnya raksasa. Untuk pembongkaran itu butuh banyak tenaga, sehingga butuh bantuan dari beberapa warga setempat,yang menggunakan alat biasa yang di ikat dengan tambang untuk merobohkan patung itu, karna mengingat proses pembongkaran itu butuh waktu yang cukup lama,sehingga masyarakat banyak yang berdatangan menyaksikannya. Saat pembongkaran di mulai bintaos mengawasi jalannya prosesi tersebut, dari Nur slamet atau Bintaos memasang spanduk yang terbuka lebar, dengan bertuliskan, Selamat Jalan Patung Srikandi dibongkar oleh kiyai bintaos, bukan karna MUI , NU atau pemkab Probolinggo. hal itu adalah kemauannya dia sendiri, meskipun menghabiskan biaya yang cukup banyak yaitu sebesar enam puluh juta rupiah. Aktivitas pembongkaran tersebut sangat memikat perhatian masyarakat setempat,karna yang biasanya setiap harinya di datangi pengumjung, sudah tidak ada lagi.
Dari pantauan Reporter Bromo Fm, dari sekian banyak para pedagang setempat mengatakan hal yang sama, bahwa dengan adanya patung ini kami adapenghasilan jualan disini, karna setiap harinya selalu ramai pengunjung berdatangan melihat patung ini. Kalau sekarang sudah tidak ada penghasilan lagi mas, karna patungnya sudah mulai di robohkan, bagaimanapun kami harus menerimanya dan mencari penghasilkan di tempat lain” ujar sihab salah satu PKL dan empat pedagang lainnya mengatakan hal serupa.
Nur Slamet atau bintaos, mengatakan saat di temui Reporter Bromo fm, “ sebetulnya saya tidak mau membongkar sendiri, meskipun dari dulu ada permintaan untuk membonkar patung ini dari tangan saya sendiri, semua itu saya hiraukan, karna itu tidak mungkin, sebab patung ini adalah karya saya dan bagi saya adalah seni. Berhubung ini adalah permintaan dari embah saya untuk segera di bongkar, ya,, saya menuruti permintaan dari embah saya itu, karna di samping itu sawah yang di tempati patung itu adalah pemberiannya. Saya adalah pecinta seni, akan tetapi di sisi lain saya juga menyayangi embah saya, jadi apapun yang terjadi terpaksa saya lakukan permintaanya “.(Dc)
Reporter : Dicko
Dok : 22 Mei 2013
ya begitu enaknya wz....
ReplyDeletemantabbbb
ReplyDelete