BROMO FM : Senin 08/07/13 Pukul 09.00 Wib
Reporter : Dicko
Kraksaan : Untuk menjaga gejolak
harga Sembako merangkak naik menjelang bulan Ramadan, pemerintah daerah mulai
melakukan operasi pasar sejak 15 Juni sampai 5 agustus 2013. Kekhawatiran
naiknya harga sembako menjelang Ramadan ini sudah terlihat dengan naiknya harga
Telur .
Dipasaran, harga telur naik dari beberapa seminggu yang lalu. Selain telur, sejumlah sayuran mulai menunjukkan kenaikan secara
signifikan. Ini terlihat dari harga wortel dari Rp 4000 menjadi Rp 7000. Sedangkan
untuk tomat dari harga Rp 5000 Minggu, 16/6 naik menjadi Rp 6000. Sedangkan
bawang merah, cabe juga mulai
menunjukkan kenaikan harga secara signifikan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas
Perindustrian dan perdagangan, Kabupaten Probolinggo, Fathur Rosi mengaku,
kenaikan harga telur karena permintaan pasar cukup besar. “ Permintaan telur
sekarang cukup besar, sehingga kenaikan harga sulit dikendalikan’ ungkapnya pada bulan juni lalu
Meski kenaikan harga telur sulit
dikendalikan, Fathur Rosi mengaku pihak pemerintah mulai melakukan usaha
menekan harga sembako selain telur dengan operasi pasar. “Kami sudah enam hari
melakukan operasi pasar dibeberapa tradisional seperti pasar Semampir dan
Dringu,” terangnya.
Dalam operasi pasar, pihak
Disperindag memfokuskan pada beras,
gula, minyak dan terigu. “ Kami berharap menjelang Ramadan keempat bahan
tersebut tetap stabil,” tuturnya.
Sementara itu, terkait
melonjaknya harga telur, Hemi (30) Warga Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan
sekaligus pemasok telur di sejumlah pasar
di Kabupaten Probolinggo, mengaku permintaan pasar cukup besar. “ Kami menjual
pada pedagang di beberapa pasar perkilogram Rp 17500,” terangnya.
Hemi mengaku mendapatkan telur dari beberapa
peternak ayam di beberapa Desa di Kecamatan Pajarakan dan Krejingan. Untuk
harga dari peternak, Hemi enggan menyebutkan nominalnya. “ Yang penting masih
ada untung mas,” pungkasnya.
Sedangkan kenaikan bawang merah
dipasaran menurut pengepul bawang merah, Wiro (56), warga Desa Jrebeng Kidul,
Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo mengaku,
minimnya pasokan dan meningkatnya permintaan pasar menjadi alasan kuat. “ Sekitar dua minggu yang lalu
saya bisa mendapatkan tiga ton bawang merah dari petani, sekarang hanya satu
setengah ton saja,” ungkapnya.
Wiro mengaku saat ini kenaikan
harga bawang bervariasi. “ Bergantung
bobot dan kualitas bawang mas,” pungksanya (Dc)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !