- Tidak hanya di Kota Probolinggo yang listrik “bar-pet” (sering padam) dikeluhkan kalangan pengusaha, kinerja PLN di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo juga dikeluhkan masyarakat. Diduga menjadi penyebab rusaknya peralatan elektronika, puluhan warga Desa Selogudik, Kecamatan Pajarakan menggeruduk petugas PLN yang sedang memperbaiki trafo, Selasa (12/2).
Tidak sekadar melancarkan protes, warga juga sempat menyandera mobil petugas PLN. Sejumlah personel polisi dari Polsek Pajarakan kemudian mengamankan sejumlah petugas PLN ke kantor Desa Selogudik.
Keributan itu terjadi Selasa sekitar pukul 12.00. Saat itu sejumlah petugas PLN sedang memperbaiki trafo di desa tersebut. Tiba-tiba puluhan warga setempat mendatangi lokasi perbaikan trafo itu.
Warga berteriak-teriak memrotes kinerja petugas PLN. Mereka menduga, gara-gara perbaikan itu, sejumlah peralatan elektronika warga rusak mendadak. ”Petugas PLN harus bertanggung jawab atas kerusakan peralatan elektronika warga,” ujar seorang ibu.
Kepala Desa (Kades) Selogudik, Sri Wahyuni, yang kantornya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi perbaikan trafo tampak berusaha menenangkan warga. ”Warga sempat menahan mobil PLN kemudian kami sarankan masalah ini agar dibicarakan baik-baik di kantor desa,” ujarnya.
Kades Sri membenarkan, sebagian peralatan elektronika seperti TV dan kulkas milik warga rusak mendadak. ”Mungkin penyebabnya saat perbaikan, tegangan listrik naik sehingga peralatan elektronika terbakar,” ujarnya.
Atas desakan warga, Kades Sri mendesak PLN bertanggung jawab atas kerusakan sejumlah peralatan elektronika itu. ”Tidak hanya TV dihidupkan yang rusak, TV mati tetapi kabelnya tetap tersambung ke stop kontak juga rusak,” ujarnya.
Di antara warga yang peralatannya rusak adalah Dul Satar (60). ”Saya kaget, tiba-tiba TV saya mengeluarkan asap, ada bau kabel terbakar. Selain itu lampu di kamar juga terbakar dan jatuh ke tempat tidur, kasurnya pun rusak terbakar,” ujar Satar.
Dihubungi terpisah Asisten Manager PLN Kraksaan, Sandi membenarkan, adanya kerusakan massal sejumlah peralatan elektronika milik warga. ”Ada kesalahan teknis perbaikan yang mengakibatkan tegangan naik,” ujarnya kepada wartawan, Selasa.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan PLN, sedikitnya 25 peralatan elektronika milik warga rusak akibat tegangan naik. Sandi mengatakan, siap bertanggung jawab atas kerusakan peralatan elektronika milik warga.
”Dua peralatan elektronika sudah diperbaiki hari itu juga,” ujarnya. Dengan pertimbangan terlalu malam, perbaikan peralatan elektronika itu dilanjutkan Rabu (13/2) hari ini.
Disinggung soal aksi warga yang menghadang mobil PLN, Sandi menilai sebagai kesalahpahaman belaka. ”Sudah diselesaikan di kantor desa, kami pun siap bertanggung jawab,” ujarnya. isa
sumber:http://www.surabayapost.co.id
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !