,PROBOLINGGO - Bencana banjir menyapu Kabupaten Probolinggo. Banjir kiriman dari Gunung Argopuro merusak tiga kecamatan di Kabupaten Probolinggo yakni, Gading, Besuk dan Pakuniran.
Banjir bandang itu terjadi akibat curah hujan yang cukup deras yang mengguyur sisi utara Gunung Argopuro.
Di Kecamatan Gading, warga sempat merasa was-was, karena banjir bandang tidak pernah terjadi.
"Kami sudah siaga. Siap mengungsi," ujar Anas warga Desa Prasi, Kecamatan Gading kepada Surya (TRIBUNNEWS GROUP).
Akibat banjir bandang tersebut, jembatan yang menghubungkan Desa Prasi dan Desa Sentul, ambruk sepanjang 5 meter.
Tak ayal, akses ruas jalan Kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Besuk dan Gading terputus.
Selain itu, tiga ruangan madrasah di Desa Tomangan ambruk karena terbawa arus Sungai Kertosono.
Selain itu, empat unit rumah warga juga terseret sungai.
Di Kecamatan Besuk, kerusakan terparah terjadi di Desa Bago. Sedikitnya 28 unit rumah rusak berat, 113 rumah rusak ringan ditambah tembok pagar Masjid Baiturrohman ambruk.
Di Wilayah Kecamatan Pakuniran, banjir merusak Desa Ranon. Jembatan gantung terbuat dari besi sepanjang 25 meter hilang terbawa banjir akses jembatan yg menghub Desa Ranon dg Desa Bago.
Selain itu, dua lokal Paud Nurul Qodir terhanyut dibawa arus.
Tak hanya bangunan, sedikitnya 150 hektare sawah, terendam air di tiga kecamatan tersebut.
Bupati Probolinggo Hj Puput Tantriana Sari yang biasa disapa Tantri Hasan Aminuddin mengaku prihatin dan langsung melakukan rapat terbatas, untuk memperbaiki sarana dan prasarana, setelah diketahui tidak ada korban jiwa.
Bupati Probolinggo Hj Puput Tantriana Sari yang biasa disapa Tantri Hasan Aminuddin mengaku prihatin dan langsung melakukan rapat terbatas, untuk memperbaiki sarana dan prasarana, setelah diketahui tidak ada korban jiwa.
"Saya sudah intruksikan semua satuan kerja terkait, untuk bekerja maksimal dan Saya sendiri juga turun ke lokasi," ujarnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !