CETAK HALAMAN INI
dikutip dari[http://jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=131671]
PROBOLINGGO - Gerak jalan tradisional (Getras) Paiton-Probolinggo 2009 kemarin (12/12) digelar. Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf melepas langsung para peserta dari lapangan Paiton.
Saat pelepasan start, Bupati Hasan mengakui menurunnya jumlah peserta Getras edisi tahun ini. "Getras tahun ini memang terlihat sepi peminat. Hal itu banyak penyebabnya. Salah satunya, karena pihak panitia kurang publikasinya," katanya.
Selain itu juga karena lemahnya koordinasi antarpanitia dan pihak KNPI Kabupaten Probolinggo selaku penyelenggara Getras 2009. "Tahun depan harus lebih ramai dan semarak. Januari nanti, KNPI harus segera menggelar Musyawarah Daerah (Musda) dalam rangka memperbaiki kinerja ke depan," tegas Bupati Hasan yang juga jadi Dewan Penasehat KNPI Kabupaten Probolinggo.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, selain kendala itu, sepinya Getras juga akibat dari perubahan musim. "Kalau di Paiton masyarakat habis musim panen tembakau, dan juga di daerah lain yang selesai panen," katanya.
Yang jelas, kata Bupati, sepinya Getras tahun ini harus menjadi bahan evaluasi KNPI ke depan. "Agar tahun depan tidak sepi lagi seperti tahun ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Getras Wahid Nurrahman memang mengakui bahwa dalam penyelenggaraan tahun ini sepi peminat. "Menurun kurang lebih 25 persen dari tahun sebelumnya. Untuk tahun ini jumlah peserta perorangan kurang lebih 1.250 peserta. Sedangkan peserta regu ada 250," katanya.
Soal sepinya peserta, Wahid Nurrahman yang juga politisi Golkar ini punya pandangan lain. Menurutnya, Getras sepi karena tidak ada momen politik di kabupaten. "Kalau tahun lalu, ada beberapa momen politik. Jadinya Getras ramai. Karena yang banyak yang berkepentingan dan berlomba-lomba mendaftarkan diri. Hanya itu kendalanya," tegasnya.
Sedangkan Ketua KNPI Didik Humaidi mengatakan, sepinya Getras kemarin itu karena murni kurang publikasi. "Untuk kendala lain, saya kira tidak ada. Dan momen politik itu juga mempengaruhi sepinya Getras," katanya.
Dari pantauan Radar Bromo, Getras yang kemarin dibuka oleh Wagub Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul itu memang terlihat tak seramai tahun lalu. Dari Paiton hingga Kraksaan, masyarakat tak begitu antusias melihat Getras.
Kumpulan-kumpulan warga menyaksikan Getras hanya ada di beberapa titik. Misalnya, di pertigaan Paiton, Jalan Raya Randu Merak dan depan Stadion Merdeka Kraksaan. Masuk sepanjang Jl PB Sudirman Kraksaan, terlihat suasananya layaknya hari biasanya. Hanya jalan padat dan macetnya arus lalu lintas.
Para peserta yang memakai busana unik juga tak begitu banyak. Hanya pada saat start ada kelompok peserta perorangan yang tampil menyita perhatian. Yakni peserta yang mengusung ide flu burung, lengkap dengan anak kecil yang terbaring diatas ranjang di dampingi para peserta yang memakai baju dokter didampingi baju patkai. Mereka ini berasal dari Desa Alassumur Kulon, Kecamatan Kraksaan.
Sedangkan peserta lainnya umumnya tampil dengan mengenakan busana olahraga biasa. "Sepi yang sekarang. Tidak seperti tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu, busananya unik-unik. Sekarang jarang peserta yang memakai busana unik itu," kata Matlawi, salah satu penonton asal Kotaanyar.
Home »
Berita krkasaan
» Getras Sepi, KNPI Diminta Evaluasi
Getras Sepi, KNPI Diminta Evaluasi
Written By Redaksi 1 on Monday 14 December 2009 | 14:25
Labels:
Berita krkasaan
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !