
Cucunya 10, dari empat orang anak. Namun, resepsi pernikahannya baru digelar hari ini, Selasa (23/10/2012). Dia adalah pasangan Nur Raja (78) dan Muspiha (75), asal Dusun Pesisir, Desa Randupitu, Kecamatan Gending. Mereka bersama 1.003 pasangan lainnya, melakukan resepsi massal di Gedung Islamic Center Kraksaan, Probolinggo.
Undangan yang datang sekitar 2.500 orang. Beberapa ejabat eselon II Pemkab juga ikut menghadiri, termasuk Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin dan Ketua Koordinator Kesejahteraan Keluarga dan Sosial (K3S) Hj Tantri Hasan Aminuddin.
Nur Raja kepada mengatakan, dia ikut acara resepsi massal itu, karena ingin memiliki kutipan akta nikah. "Saya menikah sejak tahun 1967 lalu. Saya ikut menikah, supaya di penghujung usia saya, bisa resmi punya buku nikah," katanya.
Kedatangan Nur Raja dan Muspiha ini, membuat suasana mencair. Pasalnya, mereka datang sebagai pasangan tertua. Menanggapi hal itu, Muspiha hanya menanggapi enteng. "Ini kan berarti kami, paling senior," Katanya, lalu tersenyum simpul.
Bupati Hasan juga sempat berkelakar terhadap pasangan ini. "Sekarang Pak Nur Raja dan Bu Muspiha, sudah lengkap dengan BPKB-nya," katanya dan langsung disambut tepuk tangan undangan.
Sementara itu, seperti lazimnya acara resepsi. Pada kegiatan massal ini, situasi di dalam gedung Islamic center juga dihias seperti acara resepsi pernikahan. "Saya bahagia. Karena tak kalah saing dengan yang muda-muda. Kami juga dirias manten," ujar Nur Raja.
Secara terpisah, salah satu pengurus K3S Darmawan kepada Surya mengungkapkan, sebelum 1.004 pasangan itu melakukan resepsi, ada sebanyak 1.237 pasangan yang didaftarkan. Namun, yang lolos sidang isbat nikah, hanya 1.004 orang.
Alasan majelis hakim beragam, mulai dari kurangnya saksi, sampai ketidakhadiran pasangan dalam sidang di Pengadilan Agama. "Ini tanggungjawab kami. Karena di Kabupaten Probolinggo, masih banyak pasangan yang menikah di bawah tangan," cetusnya.
Sumber :
Editor :
Glori K. Wadrianto
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !