PROBOLINGGO - Peran penting ibu dalam mewujudkan generasi bangsa mendatang kembali dikupas. Melalui seminar, ratusan siswa SMA/MA/SMK dan kalangan ibu di Kabupaten Probolinggo kembali diajak bercermin, seberapa jauh balas budi telah diberikan kepada ibu.
Hal itu terungkap saat Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Probolinggo menggelar Seminar Inspiratif Remaja dengan tema ”Pesona Mata Hati Ibuk dalam Membangun Generasi” di pendopo setempat, Rabu (29/8). Istilah ”Ibuk” merujuk pada buku novel ”Ibuk” karya Iwan Setyawan.
Hari itu Iwan yang menjadi narasumber seminar membedah tuntas buku terbarunya itu. ”Melalui seminar ini mudah-mudahan anak-anak, juga ibu-ibu memahami betapa penting peran seorang ibu,” ujar Ketua Dewan Penasihat TP PKK Kabupaten Probolinggo, Hj. Tantri Hasan Aminuddin SE saat membuka seminar.
Istri Bupati Drs. H Hasan Aminuddin, Msi. itu mengingatkan, di balik kesuksesan Iwan Setyawan yang telah menaklukkan New York City, Amerika Serikat, ada sosok ibu berhati lembut, bermental baja. ”Mas Iwan akan membagikan pengalaman dan ilmunya, mudah-mudahan bermanfaat bagi remaja dan ibu-ibu di Probolinggo,” ujarnya.
Tantri mengingatkan, usai menamatkan bangku SMA, remaja jangan langsung ke KUA (menikah). ”Kuliah dulu, nanti akan bertemu jodoh, baru menikah,” ujarnya.
Kepada anak-anak muda, Tantri meminta meneladani jejak Iwan. ”Mas Iwan sukses menulis, karena menulis bukan sekadar pekerjaan tetapi juga panggilan jiwa,” ujarnya.
Ratusan peserta seminar pun mendapatkan buku Ibuk secara gratis dari TP PKK Kabupaten Probolinggo. ”Buku itu kisah nyata Mas Iwan, tolong dibaca, jangan dijadikan bantal,” ujar Tantri.
Dimoderatori dr. Anang Budi Yulianto MMKes, seminar di pendopo itu berlangsung hangat. Suasana semakin segar karena Iwan yang sempat 10 tahun di Amerika Serikat, menyampaikan materi dengan bahasa Indonesia bercampur Inggris dan Jawa khas Batu.
”Matek aku, ibukku benar-benar ’sialan’, membuat aku di Amerika terus-menerus kangen dan mengenang jasa-jasanya yang luar biasa,” ujar Iwan. Ngatinah, ibunya yang tidak lulus SD, mampu mengantarkan lima anak-anaknya menamatkan perguruan tinggi.
”Ibuk saya tidak tamat SD, ayah saya sopir angkot. Tetapi soal semangat hidup, semangat agar anak-anaknya menuntut ilmu, luar biasa,” ujar lulusan terbaik Fakultas MIPA, IPB Bogor tahun 1997 itu.
Atas lecutan semangat kedua orangtuanya pula, Iwan mengaku bisa meraih posisi Director Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York. ”Setelah 10 tahun di Amerika, saya pulang kampung untuk membahagiakan kedua orangtua dan saudara-saudara,” ujar penulis buku 9 Summers 10 Authums itu.
Iwan pun berjanji bakal keliling Indonesia untuk berbagi pengalaman dan ilmunya. ”Akan saya gamparin para remaja yang suka enak-enakan, nongkrong. Kalian semua harus belajar karena belajar itu cooled,” ujarnya. isa, adv
sumber :
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=5908c15e402c79cceeeebd30716c6a5f&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !