Jika diketahui membeli tembakau dari luar daerah ,makan gudang tembakau itu bakal ditutup.
“Perusahaan rokok yang membuka gudang di Probolinggo jangan sampai membeli tembakau dari luar. Kalau itu dilakukan, gudang langsung kami tutup,” ujar bupati saat sidak ke sejumlah gudang tembakau di dua kecamatan, Kraksaan dan Paiton, Senin (27/8).
Selama ini sudah ada komitmen, gudang-gudang di Probolinggo hanya membeli tembakau dari petani setempat. “Jika sampai tembakau luar masuk Probolinggo dan ditampung gudang, maka harga tembakau di Probolinggo bakal anjlok,” ujar bupati.
Bupati mengakui, harga tembakau di awal musim panen ini lebih rendah dibanding tahun lalu. Diantara penyebabnya, diduga karena petani menanam tembakau lebih awal dari yang direncanakan Pemkab Probolinggo.
Pemkab melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut), mematok masa tanam tembakau jenis Paiton Voor Oogst (Paiton VO) pertengahan-akhir Mei 2012. Selain pertimbangan faktor agroklimat (kondisi tanah dan cuaca), hal itu disesuaikan dengan jadwal beroperasinya gudang saat tembakau dipanen.
Sisi lain sebagian petani sudah menanam tembakau pertengahan hingga akhir April 2012. Karena sebagian petani “mencuri start” tanam, mereka pun memanen tembakau lebih awal, ketika gudang-gudang belum buka.
Tembakau yang panen awal ini harganya lebih murah dibandingkan tahun lalu. “Tembakau tahun ini yang kualitasnya bagus hampir sama dengan kualitas biasa menengah bawah pada tahun lalu,” ujar bupati.
Rendahnya kualitas tembakau tahun ini, kata bupati, karena sebagian petani tidak melakukan pemupukan secara berimbang. Belum lagi sebagian petani menggunakan obat (pestisida) kimia untuk membasmi hama dan penyakit tembakau. “Hal itu mengakibatkan kualitas tembakau lebih rendah,” ujarnya.
Harga Impas
Bupati pun menyoroti patokan harga impas tembakau yang dirilis Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Tembakau Indonesia (APTI) Jatim, Amien Subarkah. “Harga impas tembakau per kilogram Rp 15.000. Kalau harga impas setinggi Rp 22.495 itu menghitung kalkulasi harga pasar, bukan riil hitungan di lapangan,” ujarn bupati.
Tembakau yang panen awal ini harganya lebih murah dibandingkan tahun lalu. “Tembakau tahun ini yang kualitasnya bagus hampir sama dengan kualitas biasa menengah bawah pada tahun lalu,” ujar bupati.
Rendahnya kualitas tembakau tahun ini, kata bupati, karena sebagian petani tidak melakukan pemupukan secara berimbang. Belum lagi sebagian petani menggunakan obat (pestisida) kimia untuk membasmi hama dan penyakit tembakau. “Hal itu mengakibatkan kualitas tembakau lebih rendah,” ujarnya.
Harga Impas
Bupati pun menyoroti patokan harga impas tembakau yang dirilis Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Tembakau Indonesia (APTI) Jatim, Amien Subarkah. “Harga impas tembakau per kilogram Rp 15.000. Kalau harga impas setinggi Rp 22.495 itu menghitung kalkulasi harga pasar, bukan riil hitungan di lapangan,” ujarn bupati.
Seperti diberitakan Surabaya Post, Senin (27/8), APTI Jatim sudah menghitung harga impas tembakau tahun ini. APTI menghitung populasi tanaman tembakau sebanyak 18.000 batang dengan produksi 1.200 Kg per hektare (Ha). “Sehingga ditemukan biaya produksi total mencapai Rp 26.995.000 per hektare,” ujar Amin.
Biaya produksi itu meliputi, sewa tanah Rp 8 juta/Ha, pengolahan tanah Rp 2 juta, pembuatan bedengan Rp 1,5 juta, dan biaya produksi lainnya (pupuk, obat-obatan). Biaya produksi itu kemudian dibagi dengan jumlah produksi tembakau per Ha (1.200 Kg). ”Akhirnya ditemukan angka harga impas tembakau Rp 22.495 per kilogram,” ujar Amin.
Bupati bersyukur, harga tembakau dipasok ke sejumlah gudang terus naik. “Harga tembakau tertinggi sudah tembus Rp 28.000 per kilogram. Itu tembakau yang berkualitas,” ujarnya.
Berdasarkan catatan, PT Sadana Paiton membeli tembakau dengan rentang harga Rp 12.000-23.000/Kg. PT Gudang Garam Paiton membeli tembakau Rp 20.000-28.000 dan PT Sadana (Moroseneng) Kraksaan mematok harga tembakau Rp 12.000-23.000.
Sementara PT Bentoel Paiton dan PT Norojono Paiton tidak mematok harga terendah. Kedua gudang itu membeli tembakau jelek sesuai dengan kualitasnya. Sedangkan harga tertinggi, PT Bentoel Paiton mematok harga Rp 28.000 dan PT Norojono menghargai Rp 27.000/Kg. isa
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !