
Meskipun belum ada ”lampu hjau” dari Kemendiknas, Bupati sudah menyiapkan nama
PROBOLINGGO - Pemindahan ibukota Kabupaten Probolinggo ke kota Kraksaan bakal meninggalkan banyak ”real estate” berwujud eks-kantor, salah satunya komplek perkantoran Pemkab Probolinggo di Jl Raya Dringu. Biar tidak mangkrak, gedung tersebut bakal dijadikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
”Prinsipnya jangan sampai bekas kantor mubazir, karena itu kantor Pemkab di Dringu direncanakan untuk kampus unversitas negeri,” ujar Hasan Aminuddin, Bupati Probolinggo, Senin (5/9) pagi tadi.
Meski belum ada ”lampu hijau” dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Bupati sudah menyiapkan nama perguruan tinggi itu. ”Sudah ada namanya, ’Universitas Prabu Linggih’. Kata ’Probolinggo’ kan berasal dari ’Prabu Linggih’,” ujarnya.
Bahkan lebih jauh, Bupati sudah merancang, fakultas-fakultas yang bakal dibuka di universitas yang kini masih ”dalam bayangan” itu. ”Jangan sampai mematikan perguruan tinggi yang sudah ada, sehingga yang dibuka fakultas yang benar-benar baru dan cocok dengan kondisi Probolinggo,” ujar Bupati.
Lokasi kantor Pemkab Probolinggo di Jl Raya Dringu, dipandang cocok untuk kampus Universitas Prabu Linggih. Soal keterbatasan areal yang ”hanya” sekitar 2 hektare itu, bisa diperluas.
Terkait rintisan pendirian PTN di Probolinggo, kata Bupati, harus segera dipercepat. ”Universitas Brawijaya kan sudah merintis kelas jauh di Kediri. Apa salahnya Unibraw membuka fakultas di Probolinggo,” ujarnya.
Sebenarnya, obsesi mendirikan PTN itu pernah dilakukan pihak rektorat Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo. Perguruan tinggi swasta itu pernah mengusulkan agar dijadikan PTN ke Kemendiknas, namun hingga kini belum ada jawaban.
Eks-Polsek Kraksaan
Di luar upaya pemanfaatan kantor Pemkab Probolinggo kelak setelah pindah ke Kraksaan, Pemkab setempat sudah menemukan lahan relokasi ”bedol pemda”. ”Eks-Mapolsek Kraksaan bakal menjadi lahan ’bedol pemda’ ke Kraksaan. Sudah ada persetujuan dari Mabes Polri,” ujar Bupati Hasan.
Lokasi Mapolsek Kraksaan memang sangat strategis karena berada di tepi jalan nasional Probolinggo-Situbondo. Letaknya persis di seberang selatan alun-alun Kraksaan. Mapolsek bakal direlokasi ke lahan aset Pemkab di sebelah timur Pengadilan Negeri (PN) Kraksaan.
Sementara itu asrama polisi yang berada satu komplek dengan Mapolsek Kraksaan bakal direlokasi ke Desa Asembakor, Kecamatan Kraksaan. ”Untuk TK Bhayangkari dipindahkan ke Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah di Kraksaan,” terang Bupati.
Kelak, dengan ”bedol pemda” dari Jl Raya Dringu ke eks-Mapolsek Kraksaan, maka sempurnalah pemindahan ibukota Kabupaten Probolinggo ke Kraksaan. Sejauh ini, memang sejumlah kantor satuan kerja (satker) sudah bercokol di Kraksaan. Di antaranya, kantor Dinas PU Pengairan dan Kantor Arsip dan Perpustakaan. Sejumlah kantor instansi vertikal seperti Pengadilan Negeri (PN) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres juga sudah berada di Kraksaan.
Belakangan, melalui APBD 2010 sebesar sekitar Rp 21 miliar, Pemkab membangun gedung DPRD yang baru di sisi timur Mapolres. Tiga kantor Satker yakni, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas PU Bina Marga, yang selama ini berdiri di jantung Kota Probolinggo juga menyusul dipindahkan ke Kraksaan pada 2011 ini.
“Yang jelas, dengan dana sekitar Rp 70 miliar, dengan jangka waktu 5 tahun, pusat pemerintahan sudah pindah ke Kraksaan,” ujar Bupati. Apalagi sudah ada persetujuan presiden terkait “bedol pemda” itu, sehingga tinggal penyiapan infrastruktur kantor. (isa/surabaya post)
sumber :http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=17cf4f4b757e960792210cfcedb91d39&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc
PROBOLINGGO - Pemindahan ibukota Kabupaten Probolinggo ke kota Kraksaan bakal meninggalkan banyak ”real estate” berwujud eks-kantor, salah satunya komplek perkantoran Pemkab Probolinggo di Jl Raya Dringu. Biar tidak mangkrak, gedung tersebut bakal dijadikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
”Prinsipnya jangan sampai bekas kantor mubazir, karena itu kantor Pemkab di Dringu direncanakan untuk kampus unversitas negeri,” ujar Hasan Aminuddin, Bupati Probolinggo, Senin (5/9) pagi tadi.
Meski belum ada ”lampu hijau” dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Bupati sudah menyiapkan nama perguruan tinggi itu. ”Sudah ada namanya, ’Universitas Prabu Linggih’. Kata ’Probolinggo’ kan berasal dari ’Prabu Linggih’,” ujarnya.
Bahkan lebih jauh, Bupati sudah merancang, fakultas-fakultas yang bakal dibuka di universitas yang kini masih ”dalam bayangan” itu. ”Jangan sampai mematikan perguruan tinggi yang sudah ada, sehingga yang dibuka fakultas yang benar-benar baru dan cocok dengan kondisi Probolinggo,” ujar Bupati.
Lokasi kantor Pemkab Probolinggo di Jl Raya Dringu, dipandang cocok untuk kampus Universitas Prabu Linggih. Soal keterbatasan areal yang ”hanya” sekitar 2 hektare itu, bisa diperluas.
Terkait rintisan pendirian PTN di Probolinggo, kata Bupati, harus segera dipercepat. ”Universitas Brawijaya kan sudah merintis kelas jauh di Kediri. Apa salahnya Unibraw membuka fakultas di Probolinggo,” ujarnya.
Sebenarnya, obsesi mendirikan PTN itu pernah dilakukan pihak rektorat Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo. Perguruan tinggi swasta itu pernah mengusulkan agar dijadikan PTN ke Kemendiknas, namun hingga kini belum ada jawaban.
Eks-Polsek Kraksaan
Di luar upaya pemanfaatan kantor Pemkab Probolinggo kelak setelah pindah ke Kraksaan, Pemkab setempat sudah menemukan lahan relokasi ”bedol pemda”. ”Eks-Mapolsek Kraksaan bakal menjadi lahan ’bedol pemda’ ke Kraksaan. Sudah ada persetujuan dari Mabes Polri,” ujar Bupati Hasan.
Lokasi Mapolsek Kraksaan memang sangat strategis karena berada di tepi jalan nasional Probolinggo-Situbondo. Letaknya persis di seberang selatan alun-alun Kraksaan. Mapolsek bakal direlokasi ke lahan aset Pemkab di sebelah timur Pengadilan Negeri (PN) Kraksaan.
Sementara itu asrama polisi yang berada satu komplek dengan Mapolsek Kraksaan bakal direlokasi ke Desa Asembakor, Kecamatan Kraksaan. ”Untuk TK Bhayangkari dipindahkan ke Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah di Kraksaan,” terang Bupati.
Kelak, dengan ”bedol pemda” dari Jl Raya Dringu ke eks-Mapolsek Kraksaan, maka sempurnalah pemindahan ibukota Kabupaten Probolinggo ke Kraksaan. Sejauh ini, memang sejumlah kantor satuan kerja (satker) sudah bercokol di Kraksaan. Di antaranya, kantor Dinas PU Pengairan dan Kantor Arsip dan Perpustakaan. Sejumlah kantor instansi vertikal seperti Pengadilan Negeri (PN) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres juga sudah berada di Kraksaan.
Belakangan, melalui APBD 2010 sebesar sekitar Rp 21 miliar, Pemkab membangun gedung DPRD yang baru di sisi timur Mapolres. Tiga kantor Satker yakni, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas PU Bina Marga, yang selama ini berdiri di jantung Kota Probolinggo juga menyusul dipindahkan ke Kraksaan pada 2011 ini.
“Yang jelas, dengan dana sekitar Rp 70 miliar, dengan jangka waktu 5 tahun, pusat pemerintahan sudah pindah ke Kraksaan,” ujar Bupati. Apalagi sudah ada persetujuan presiden terkait “bedol pemda” itu, sehingga tinggal penyiapan infrastruktur kantor. (isa/surabaya post)
sumber :http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=17cf4f4b757e960792210cfcedb91d39&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc
Kraksaan online memberikan hak bagi warga kraksaan dan sekitarnya untuk ikut berpartisipasi dalam membagi berita dan foto yang terjadi di sekitar kota kraksaan seperti daerah patokan , semampir , Kandangjati kulon, sidomukti dan kraksaan wetan dan juga tidak menutup kemungkinan daerah daerah se-kabupaten probolinggo mari bersama memajukan kota kraksaan dan kabupaten probolinggo bersama sama kirimkan berita dan foto anda ke e-mail kraxsan.online@gmail.com trima kasih
Powered by Spiderizon, free backlinks.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !