
Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera merealisasikan pembangunan kawasan terpadu pengolahan kayu di Kabupaten Probolinggo. Kawasan di atas areal seluas 15 hektar itu untuk meningkatkan kinerja industri perkayuan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Budi Setiawan di Surabaya, Jumat (23/9/2011), mengatakan, proyek tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2009. ”Awalnya ingin mendirikan terminal kayu di Gresik atau Lamongan. Kini disepakati pendirian kawasan terpadu industri pengolahan kayu di Mayangan, Probolinggo. Dalam kawasan akan ada terminal kayu dan industri pengolahan,” katanya.
Menurut Budi, kayu yang dibawa dari lokasi tidak lagi gelondongan, tetapi sudah diolah setengah jadi. Saat ini sedang dibahas soal nilai investasi dan model kawasan, diperkirakan 2012 sudah dibangun.
Pihak swasta diharap menanamkan investasi di kawasan itu karena potensi industri mebel dan kayu olahan di Jatim sangat besar.
Tahun 2010, usaha mebel di Jatim mencapai 83.477 unit usaha dan menyerap 302.468 pekerja. Nilai produksi mencapai Rp 43,3 miliar dan bisa menyerap investasi sebesar Rp 12.862 miliar. Kendati ekspor industri pengolahan kayu dalam empat tahun terakhir mengalami penurunan, tahun 2010 kembali melonjak.
Tahun 2010 realisasi ekspor industri pengolahan kayu mencapai 1,154 miliar dollar AS, naik 19,36 persen dari posisi 2009 sebesar Rp 967,21 juta. Sementara impor pengolahan kayu pada 2010 naik 39,79 persen dari realisasi 2009 sebesar 60,26 juta dollar AS menjadi 84,219 juta dollar AS. Faktor ini sebagai indikator bahwa pasar produk olahan kayu di Jatim sangat potensial.
sumber http://regional.kompas.com/read/2011/09/23/17052581/Jatim.Realisasikan.Kawasan.Terpadu.Pengolahan.Kayu
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Budi Setiawan di Surabaya, Jumat (23/9/2011), mengatakan, proyek tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2009. ”Awalnya ingin mendirikan terminal kayu di Gresik atau Lamongan. Kini disepakati pendirian kawasan terpadu industri pengolahan kayu di Mayangan, Probolinggo. Dalam kawasan akan ada terminal kayu dan industri pengolahan,” katanya.
Menurut Budi, kayu yang dibawa dari lokasi tidak lagi gelondongan, tetapi sudah diolah setengah jadi. Saat ini sedang dibahas soal nilai investasi dan model kawasan, diperkirakan 2012 sudah dibangun.
Pihak swasta diharap menanamkan investasi di kawasan itu karena potensi industri mebel dan kayu olahan di Jatim sangat besar.
Tahun 2010, usaha mebel di Jatim mencapai 83.477 unit usaha dan menyerap 302.468 pekerja. Nilai produksi mencapai Rp 43,3 miliar dan bisa menyerap investasi sebesar Rp 12.862 miliar. Kendati ekspor industri pengolahan kayu dalam empat tahun terakhir mengalami penurunan, tahun 2010 kembali melonjak.
Tahun 2010 realisasi ekspor industri pengolahan kayu mencapai 1,154 miliar dollar AS, naik 19,36 persen dari posisi 2009 sebesar Rp 967,21 juta. Sementara impor pengolahan kayu pada 2010 naik 39,79 persen dari realisasi 2009 sebesar 60,26 juta dollar AS menjadi 84,219 juta dollar AS. Faktor ini sebagai indikator bahwa pasar produk olahan kayu di Jatim sangat potensial.
sumber http://regional.kompas.com/read/2011/09/23/17052581/Jatim.Realisasikan.Kawasan.Terpadu.Pengolahan.Kayu
Kraksaan online memberikan hak bagi warga kraksaan dan sekitarnya untuk ikut berpartisipasi dalam membagi berita dan foto yang terjadi di sekitar kota kraksaan seperti daerah patokan , semampir , Kandangjati kulon, sidomukti dan kraksaan wetan dan juga tidak menutup kemungkinan daerah daerah se-kabupaten probolinggo mari bersama memajukan kota kraksaan dan kabupaten probolinggo bersama sama kirimkan berita dan foto anda ke e-mail kraxsan.online@gmail.com trima kasih
Powered by Spiderizon, free backlinks.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !