Erupsi Gunung Bromo - Dampak erupsi Gunung Bromo beberapa waktu lalu, tak sepenuhnya usai. Sejumlah warga di sekitar Gunung Bromo di wilayah Kabupaten Probolinggo pingsan akibat hujan abu vulkanik yang merusak sekian hektare tanaman.
Tidak hanya itu saja, warga Kota Probolinggo juga terkena dampaknya, di antaranya sering mendapat kiriman banjir lahar dingin sisa erupsi Gunung Bromo. Banjir itu menyisakan pasir dan lumpur yang merusak puluhan hektare sawah.
Kendati di wilayah Kota Probolinggo tidak hujan, tetapi bila kawasan dataran tinggi Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo hujan, sungai yang berada di sisi selatan Kota Probolinggo meluap.
Luapan air sungai tak melulu air, tapi juga lumpur dan pasir sisa erupsi. Jika hujan turun, maka sungai pun semakin meluber. Hal ini sudah berlangsung sejak awal tahun.
Kalau banjir lahar dingin datang, maka sekian hektare di sejumlah kelurahan akan tertimbun lumpur yakni, Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kademangan, Kelurahan Sumberwetan dan Kelurahan Kedopok Kecamatan Kedopok.
Banjir lahar dingin itu pun merendam tanaman padi, cabe, bawang merah hingga jagung. Kerugian petani pun jelas terlihat seperti yang dialami Ujianto, warga Kelurahan Kareng Lor.
Pria yang memiliki sawah seluas 1,8 hektare ini harus pasrah karena dua kali tanamannya diterjang banjir lahar dingin. Awalnya, dia menanam bawang merah.
Belum sempat dipanen, tanaman itu keburu "dipanen" oleh banjir lumpur. Berikutnya, dia menanam padi, lagi-lagi banjir merampas padinya.
Jadilah dua kali menanam, dua kali tekor. Bagaimana tidak. Lumpur yang menyelimuti sawahnya setebal 50-70 cm. Sawah itupun dijadikan lapangan sepak bola dadakan oleh anak-anak.
"Tanaman bawang saja saya rugi Rp 25 juta, kerugian padinya sekira Rp 5 juta. Enggak tahu lah, Mas! Mungkin bukan rejeki saya. Tapi saya akan mencari modal untuk menggarap sawah kembali. Saya minta agar sak pasir yang menjadi tanggul darurat tak hanya dipasang di sisi utara, di selatan juga dipasang biar tidak meluber ke sawah. Saya berharap Pemkot Probolinggo mencarikan solusi," katanya, Senin (11/4/2011).
Tak cuma persawahan. Ratusan rumah dan halaman warga Kelurahan/Kecamatan Kedopok beberapa waktu lalu, tampak kotor akibat genangan lumpur yang cukup tebal. Banjir yang menerjang kawasan selatan Kota Probolinggo membuat warga setempat menutupi pintu rumah dengan batang pohon pisang agar air tak masuk.
Ketika Walikota Probolinggo HM Buchori melakukan sidak dan mencari tahu sumber asal banjir yang "menggampar" warganya hingga "pingsan", ditemukanlah penyebabnya.
Bendungan Tunggek di Dusun Dawuhan, Patalan, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, rusak parah dan porak poranda akibat terjangan banjir.Walhasil, sungainya yang bercampur pasir meluap hingga merendam sejumlah kelurahan di wilayah Kota Probolinggo bagian selatan.
sumber :http://regional.kompas.com/read/2011/04/11/16581142/Erupsi.Bromo.Terus.Timbulkan.Kerugian.
foto :Walikota Probolinggo HM Buchori (bertopi merah) menyaksikan petugas mengangku lumpur sisa erupsi Bromo di Kelurahan Kedopoik
Kraksaan online memberikan hak bagi warga kraksaan dan sekitarnya untuk ikut berpartisipasi dalam membagi berita dan foto yang terjadi di sekitar kota kraksaan seperti daerah patokan , semampir , Kandangjati kulon, sidomukti dan kraksaan wetan dan juga tidak menutup kemungkinan daerah daerah se-kabupaten probolinggo mari bersama memajukan kota kraksaan dan kabupaten probolinggo bersama sama kirimkan berita dan foto anda ke e-mail kraxsan.online@gmail.com trima kasih
Tidak hanya itu saja, warga Kota Probolinggo juga terkena dampaknya, di antaranya sering mendapat kiriman banjir lahar dingin sisa erupsi Gunung Bromo. Banjir itu menyisakan pasir dan lumpur yang merusak puluhan hektare sawah.
Kendati di wilayah Kota Probolinggo tidak hujan, tetapi bila kawasan dataran tinggi Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo hujan, sungai yang berada di sisi selatan Kota Probolinggo meluap.
Luapan air sungai tak melulu air, tapi juga lumpur dan pasir sisa erupsi. Jika hujan turun, maka sungai pun semakin meluber. Hal ini sudah berlangsung sejak awal tahun.
Kalau banjir lahar dingin datang, maka sekian hektare di sejumlah kelurahan akan tertimbun lumpur yakni, Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kademangan, Kelurahan Sumberwetan dan Kelurahan Kedopok Kecamatan Kedopok.
Banjir lahar dingin itu pun merendam tanaman padi, cabe, bawang merah hingga jagung. Kerugian petani pun jelas terlihat seperti yang dialami Ujianto, warga Kelurahan Kareng Lor.
Pria yang memiliki sawah seluas 1,8 hektare ini harus pasrah karena dua kali tanamannya diterjang banjir lahar dingin. Awalnya, dia menanam bawang merah.
Belum sempat dipanen, tanaman itu keburu "dipanen" oleh banjir lumpur. Berikutnya, dia menanam padi, lagi-lagi banjir merampas padinya.
Jadilah dua kali menanam, dua kali tekor. Bagaimana tidak. Lumpur yang menyelimuti sawahnya setebal 50-70 cm. Sawah itupun dijadikan lapangan sepak bola dadakan oleh anak-anak.
"Tanaman bawang saja saya rugi Rp 25 juta, kerugian padinya sekira Rp 5 juta. Enggak tahu lah, Mas! Mungkin bukan rejeki saya. Tapi saya akan mencari modal untuk menggarap sawah kembali. Saya minta agar sak pasir yang menjadi tanggul darurat tak hanya dipasang di sisi utara, di selatan juga dipasang biar tidak meluber ke sawah. Saya berharap Pemkot Probolinggo mencarikan solusi," katanya, Senin (11/4/2011).
Tak cuma persawahan. Ratusan rumah dan halaman warga Kelurahan/Kecamatan Kedopok beberapa waktu lalu, tampak kotor akibat genangan lumpur yang cukup tebal. Banjir yang menerjang kawasan selatan Kota Probolinggo membuat warga setempat menutupi pintu rumah dengan batang pohon pisang agar air tak masuk.
Ketika Walikota Probolinggo HM Buchori melakukan sidak dan mencari tahu sumber asal banjir yang "menggampar" warganya hingga "pingsan", ditemukanlah penyebabnya.
Bendungan Tunggek di Dusun Dawuhan, Patalan, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, rusak parah dan porak poranda akibat terjangan banjir.Walhasil, sungainya yang bercampur pasir meluap hingga merendam sejumlah kelurahan di wilayah Kota Probolinggo bagian selatan.
sumber :http://regional.kompas.com/read/2011/04/11/16581142/Erupsi.Bromo.Terus.Timbulkan.Kerugian.
foto :Walikota Probolinggo HM Buchori (bertopi merah) menyaksikan petugas mengangku lumpur sisa erupsi Bromo di Kelurahan Kedopoik
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !