probolinggo - kraksaan-online.com Hati pasangan suami istri (pasutri) Nyoto Rahardjo, 49, dan Siti Hartatik, 43, warga Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, kemarin (24/3) terguncang. Putri mereka, Bunga (nama samaran), 19, menjadi korban penculikan dan perkosaan. Pelakunya disebutkan adalah seorang lelaki kurus bercadar.
Modus kejahatan itu hampir sama dengan teror pencurian-perkosaan yang beberapa waktu lalu terjadi di wilayah Kota Probolinggo. Yang berbeda, sang pelaku peristiwa sebelumnya digambarkan bertubuh gemuk dan pendek, yang terakhir itu berpostur tinggi dan kurus.
Pada kasus Bunga, pelaku tidak hanya menculik dan memerkosa, tetapi juga merampas duit plus handphone (HP).
Berdasar informasi yang dihimpun Radar Bromo (Jawa Pos Group), Bunga yang merupakan siswi SMA di Sukapura itu kemarin diculik dari rumahnya sekitar pukul 03.00. Ditengarai, si pria bercadar itu seorang diri memasuki rumah Nyoto dengan cara mencongkel jendela depan.
Jendela itu kemarin memang terlihat rusak dan terbuka. Sekitar pukul 08.00, jendela tersebut tampak disangga dengan menggunakan sepotong bambu kecil. ’’Tadi memang sudah begini,’’ kata Nyoto saat ditemui kemarin.
Setelah mencongkel jendela, diperkirakan si pelaku memasuki kamar Bunga yang bersebelahan dengan kamar Nyoto. Di situ pelaku mengancam korban dengan mengalungkan celurit ke leher gadis bertubuh bongsor tersebut. Karena ancaman itu, korban tidak berkutik.
Sebelum membawa kabur korban, pelaku menggondol dua tas di kamar korban. Kemudian pelaku membawa kabur korban melewati jendela yang telah dicongkel. Hingga di sini, Nyoto maupun Siti Hartatik tidak mengetahui telah terjadi sesuatu di rumahnya.
Menurut pengakuan Bunga kepada Nyoto, pelaku membawa dirinya ke kebun jati seluas lapangan sepak bola di belakang rumah korban. ’’Lewat long-longan (lorong kecil di barat rumah korban, Red) ke pohon jati, lalu ke sawah,’’ terang Nyoto, menceritakan pengakuan putrinya.
Di pematang sawah itulah korban diperkosa. ’’Tangannya diikat ke depan dengan menggunakan kaus (T-shirt, Red) yang dipakai Bunga,’’ kata Nyoto sambil memeragakan dua pergelangan tangannya ke depan dada.
Setelah memerkosa, pelaku meninggalkan Bunga sendirian di pematang sawah. Hingga sekitar pukul 04.00, Bunga kembali ke rumah seraya menangis tersedu-sedu. Setiba di rumahnya, Bunga menangis sambil tidur telentang di lantai emperan. ’’Pakaiannya lengkap,’’ tambahnya.
Selanjutya, Bunga diajak masuk ke rumah. Melalui serentetan pertanyaan, Nyoto dan Siti mengetahui bahwa anaknya telah menjadi korban pemerkosaan. ’’Katanya, orangnya kurus,’’ ujar Nyoto.
Ditanya tentang barang-barang yang dicuri, Nyoto menyebutkan uang Rp 170 ribu dan sebuah HP merek Cross milik korban. Uang yang dicuri pelaku adalah milik Lia, adik kandung Bunga.
Tidak lama setelah kejadian itu, Nyoto melapor ke polsek setempat. ’’Tadi pagi (polisi, Red) sudah ke sini,’’ katanya.
Kapolsek Wonomerto AKP Kusmidi mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di pematang sawah, sekitar 300 meter utara rumah korban.
Di pematang sawah yang ditanami padi setinggi perut orang dewasa itu polisi menemukan seutas tali dari kain berwarna merah muda. Tali tersebut adalah bagian bawah kaos korban yang dipotong pelaku. Dengan menggunakan tali itu, pelaku mengikat tangan korban.
Selain seutas tali dari kain, polisi menemukan dua tas yang sempat dibawa pelaku. Dua tas itu ditemukan di timur rumah korban. ’’Pelakunya mengenakan pakaian lengan pendek yang tidak jelas warnanya dan celana warna gelap,’’ terang Kapolsek.
Bunga hingga sekitar pukul 09.00 kemarin masih trauma. Wartawan pun belum diperkenankan menemui dia. Karena alasan itu pula, Bunga belum menjalani visum. Baru pada siangnya Bunga divisum di puskesmas setempat.
sumber : http://www.radarjogja.co.id/nusantara/21-nusantara/15259-siswi-sma-diculik-dan-diperkosa-.html
Modus kejahatan itu hampir sama dengan teror pencurian-perkosaan yang beberapa waktu lalu terjadi di wilayah Kota Probolinggo. Yang berbeda, sang pelaku peristiwa sebelumnya digambarkan bertubuh gemuk dan pendek, yang terakhir itu berpostur tinggi dan kurus.
Pada kasus Bunga, pelaku tidak hanya menculik dan memerkosa, tetapi juga merampas duit plus handphone (HP).
Berdasar informasi yang dihimpun Radar Bromo (Jawa Pos Group), Bunga yang merupakan siswi SMA di Sukapura itu kemarin diculik dari rumahnya sekitar pukul 03.00. Ditengarai, si pria bercadar itu seorang diri memasuki rumah Nyoto dengan cara mencongkel jendela depan.
Jendela itu kemarin memang terlihat rusak dan terbuka. Sekitar pukul 08.00, jendela tersebut tampak disangga dengan menggunakan sepotong bambu kecil. ’’Tadi memang sudah begini,’’ kata Nyoto saat ditemui kemarin.
Setelah mencongkel jendela, diperkirakan si pelaku memasuki kamar Bunga yang bersebelahan dengan kamar Nyoto. Di situ pelaku mengancam korban dengan mengalungkan celurit ke leher gadis bertubuh bongsor tersebut. Karena ancaman itu, korban tidak berkutik.
Sebelum membawa kabur korban, pelaku menggondol dua tas di kamar korban. Kemudian pelaku membawa kabur korban melewati jendela yang telah dicongkel. Hingga di sini, Nyoto maupun Siti Hartatik tidak mengetahui telah terjadi sesuatu di rumahnya.
Menurut pengakuan Bunga kepada Nyoto, pelaku membawa dirinya ke kebun jati seluas lapangan sepak bola di belakang rumah korban. ’’Lewat long-longan (lorong kecil di barat rumah korban, Red) ke pohon jati, lalu ke sawah,’’ terang Nyoto, menceritakan pengakuan putrinya.
Di pematang sawah itulah korban diperkosa. ’’Tangannya diikat ke depan dengan menggunakan kaus (T-shirt, Red) yang dipakai Bunga,’’ kata Nyoto sambil memeragakan dua pergelangan tangannya ke depan dada.
Setelah memerkosa, pelaku meninggalkan Bunga sendirian di pematang sawah. Hingga sekitar pukul 04.00, Bunga kembali ke rumah seraya menangis tersedu-sedu. Setiba di rumahnya, Bunga menangis sambil tidur telentang di lantai emperan. ’’Pakaiannya lengkap,’’ tambahnya.
Selanjutya, Bunga diajak masuk ke rumah. Melalui serentetan pertanyaan, Nyoto dan Siti mengetahui bahwa anaknya telah menjadi korban pemerkosaan. ’’Katanya, orangnya kurus,’’ ujar Nyoto.
Ditanya tentang barang-barang yang dicuri, Nyoto menyebutkan uang Rp 170 ribu dan sebuah HP merek Cross milik korban. Uang yang dicuri pelaku adalah milik Lia, adik kandung Bunga.
Tidak lama setelah kejadian itu, Nyoto melapor ke polsek setempat. ’’Tadi pagi (polisi, Red) sudah ke sini,’’ katanya.
Kapolsek Wonomerto AKP Kusmidi mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di pematang sawah, sekitar 300 meter utara rumah korban.
Di pematang sawah yang ditanami padi setinggi perut orang dewasa itu polisi menemukan seutas tali dari kain berwarna merah muda. Tali tersebut adalah bagian bawah kaos korban yang dipotong pelaku. Dengan menggunakan tali itu, pelaku mengikat tangan korban.
Selain seutas tali dari kain, polisi menemukan dua tas yang sempat dibawa pelaku. Dua tas itu ditemukan di timur rumah korban. ’’Pelakunya mengenakan pakaian lengan pendek yang tidak jelas warnanya dan celana warna gelap,’’ terang Kapolsek.
Bunga hingga sekitar pukul 09.00 kemarin masih trauma. Wartawan pun belum diperkenankan menemui dia. Karena alasan itu pula, Bunga belum menjalani visum. Baru pada siangnya Bunga divisum di puskesmas setempat.
sumber : http://www.radarjogja.co.id/nusantara/21-nusantara/15259-siswi-sma-diculik-dan-diperkosa-.html
Kraksaan online memberikan hak bagi warga kraksaan dan sekitarnya untuk ikut berpartisipasi dalam membagi berita dan foto yang terjadi di sekitar kota kraksaan seperti daerah patokan , semampir , Kandangjati kulon, sidomukti dan kraksaan wetan dan juga tidak menutup kemungkinan daerah daerah se-kabupaten probolinggo mari bersama memajukan kota kraksaan dan kabupaten probolinggo bersama sama kirimkan berita dan foto anda ke e-mail kraxsan.online@gmail.com trima kasih
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !