PROBOLINGGO- Proyek Saluran Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk Desa Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo sudah diresmikan Januari ini. Namun, manfaatnya belum bisa dirasakan warga dalam waktu dekat.
Direktur PDAM Riyadi Hamdani saat dikonfirmasi Radar Bromo Minggu (24/01) kemarin mengaku, pihaknya yang bertugas mengelola proyek SPAM tersebut masih belum mendapatkan penyerahan proyek tersebut dari Dinas PU Cipta Karya sebagai pembuatnya.
"Kalau dari PDAM sendiri tinggal menunggu penyerahan proyek tersebut dari dinas PU. Kalau sudah diserahkan ke kami, maka akan langsung kami salurkan airnya. Mungkin dalam beberapa minggu ini," kata Riyadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, tahun 2009 Pemkab Probolinggo dan pemerintah pusat mempunyai rencana mengalirkan air bersih ke desa di pulau Gili Ketapang yang selama ini kesulitan air bersih. Proyek tersebut dikerjakan dengan dana sharing APBN dan APBD. Dari APBN sebesar Rp 11,61 miliar dan dari APBD sebesar Rp 4 miliar.
Untuk mengalirkan air ke pulau Gili Ketapang, diambil sumber air dari mata air Ronggojalu yang terletak di Kecamatan Tegalsiwalan dan Leces. Namun pemasangan pipa tidak langsung diambil dari Ronggojalu. Karena saat ini sudah terpasang pipa saluran air (existing) dari Ronggojalu sampai di Desa Kedung Dalem Dringu. Jadi tinggal ditapping (disambungkan) dari pertigaan Desa Kedungdalem Kecamatan Dringu.
Pipa tersebut bakal disambungkan ke ground atau elevated reservoir (tempat penampungan air, sebelum dipompa ke pipa dasar laut) yang mempunyai kapasitas 300 m3. Jarak antara tapping pipa yang sudah ada dengan ground sejauh 2.100 m. Dari lokasi rencana ground/elevated reservoir ini kemudian pipa transmisi dilanjutkan menuju bibir pantai Desa Dringu yang berjarak 890 m. Caranya dengan memakai 1 unit pompa sub dengan kapasitas 10 liter air per detik.
Setelah melewati wilayah daratan di Kecamatan Dringu, rencana transmisi dilanjutkan dengan melewati Selat Madura. Yaitu dari bibir pantai Desa Dringu hingga bibir pantai Desa Gili Ketapang dengan jarak 6.800 m. Dengan kedalaman laut sekitar 20-23 m.
Sementara kepala Dinas PU Cipta Karya Prijono menjelaskan proyek pengerjaan proyek SPAM tersebut sudah rampung 100 persen. Cuma masih menunggu beberapa kali uji coba lagi. "Sudah kami lakukan 2 kali uji coba. Itu untuk mengecek, sampai sejauh ini masih belum ada masalah saat kami coba hasil airnya bagus dan tidak asin," jelasnya.
Namun pihaknya akan melakukan beberapa kali uji coba lagi untuk memastikan proyek tersebut benar-benar sudah siap. "Setelah itu baru diserahkan ke bupati dan dari bupati akan diserahkan kepada PDAM sebagai pengelola hariannya," jelas Prijono.
Direktur PDAM Riyadi Hamdani saat dikonfirmasi Radar Bromo Minggu (24/01) kemarin mengaku, pihaknya yang bertugas mengelola proyek SPAM tersebut masih belum mendapatkan penyerahan proyek tersebut dari Dinas PU Cipta Karya sebagai pembuatnya.
"Kalau dari PDAM sendiri tinggal menunggu penyerahan proyek tersebut dari dinas PU. Kalau sudah diserahkan ke kami, maka akan langsung kami salurkan airnya. Mungkin dalam beberapa minggu ini," kata Riyadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, tahun 2009 Pemkab Probolinggo dan pemerintah pusat mempunyai rencana mengalirkan air bersih ke desa di pulau Gili Ketapang yang selama ini kesulitan air bersih. Proyek tersebut dikerjakan dengan dana sharing APBN dan APBD. Dari APBN sebesar Rp 11,61 miliar dan dari APBD sebesar Rp 4 miliar.
Untuk mengalirkan air ke pulau Gili Ketapang, diambil sumber air dari mata air Ronggojalu yang terletak di Kecamatan Tegalsiwalan dan Leces. Namun pemasangan pipa tidak langsung diambil dari Ronggojalu. Karena saat ini sudah terpasang pipa saluran air (existing) dari Ronggojalu sampai di Desa Kedung Dalem Dringu. Jadi tinggal ditapping (disambungkan) dari pertigaan Desa Kedungdalem Kecamatan Dringu.
Pipa tersebut bakal disambungkan ke ground atau elevated reservoir (tempat penampungan air, sebelum dipompa ke pipa dasar laut) yang mempunyai kapasitas 300 m3. Jarak antara tapping pipa yang sudah ada dengan ground sejauh 2.100 m. Dari lokasi rencana ground/elevated reservoir ini kemudian pipa transmisi dilanjutkan menuju bibir pantai Desa Dringu yang berjarak 890 m. Caranya dengan memakai 1 unit pompa sub dengan kapasitas 10 liter air per detik.
Setelah melewati wilayah daratan di Kecamatan Dringu, rencana transmisi dilanjutkan dengan melewati Selat Madura. Yaitu dari bibir pantai Desa Dringu hingga bibir pantai Desa Gili Ketapang dengan jarak 6.800 m. Dengan kedalaman laut sekitar 20-23 m.
Sementara kepala Dinas PU Cipta Karya Prijono menjelaskan proyek pengerjaan proyek SPAM tersebut sudah rampung 100 persen. Cuma masih menunggu beberapa kali uji coba lagi. "Sudah kami lakukan 2 kali uji coba. Itu untuk mengecek, sampai sejauh ini masih belum ada masalah saat kami coba hasil airnya bagus dan tidak asin," jelasnya.
Namun pihaknya akan melakukan beberapa kali uji coba lagi untuk memastikan proyek tersebut benar-benar sudah siap. "Setelah itu baru diserahkan ke bupati dan dari bupati akan diserahkan kepada PDAM sebagai pengelola hariannya," jelas Prijono.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !