dikutip dari radar bromo
PROBOLINGGO-Warga Kota Probolinggo kembali mendapat tontonan menarik, kerapan sapi. Budaya khas pulau Madura itu, kembali digelar di bakal GOR Kedopok. Minggu (29/5), merupakan hari terakhir dan sudah memasuki babak final.
PROBOLINGGO-Warga Kota Probolinggo kembali mendapat tontonan menarik, kerapan sapi. Budaya khas pulau Madura itu, kembali digelar di bakal GOR Kedopok. Minggu (29/5), merupakan hari terakhir dan sudah memasuki babak final.
Lomba kali ini bisa dibilang lebih mini dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, kali ini pesertanya hanya berasal dari Kota dan Kabupaten Probolinggo saja, alias tidak ada peserta dari luar daerah. Tapi, animo masyarakat masih cukup tinggi untuk mengikuti dan menyaksikannya.
Buktinya, kemarin meski terik matahari cukup menyengat warga tetap semangat menyaksikan ajang tahunan itu. Untuk melawan cuaca panas warga menggunakan payung, bahkan sampai ada yang merentangkan kain sewek di atas kepala.
Buktinya, kemarin meski terik matahari cukup menyengat warga tetap semangat menyaksikan ajang tahunan itu. Untuk melawan cuaca panas warga menggunakan payung, bahkan sampai ada yang merentangkan kain sewek di atas kepala.
Tapi usaha untuk menghalau panas itu justru sempat mengganggu jalannya lomba. Lantaran, sapi yang hendak dilepas menjadi rewel untuk berlomba. Panitia menilai, sapi-sapi itu takut kepada payung dan sewek yang digunakan warga untuk berlindung dari panas.
Premium write-up , I just share it with my buddy of Taiwan.
ReplyDeleteI Stumble UP your web log place , you might discover out
an increase of traffic inside 24 hours for pointed individuals.
Cheers
Here is my blog post - federal private loans