SMPN 1 Sumberasih Calon Sekolah Adiwiyata 2009

JAKARTA - Dua pengharaaan bidang lingkungan hidup diperoleh Kabupaten Probolinggo dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup seDunia tahun ini. Selain Adipura yang diraih oleh Kota Kraksaan, SMPN 1 Sumberasih juga memperoleh penghargaan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata 2009.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Deputi VI Bidang Komunikasi Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Henri Bastaman yang didampingi Sekjen Depdiknas kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Sumberasih Sri Hartini di Hotel Red Top Jakarta Kamis (4/6) kemarin.
Usai menerima penghargaan tersebut Sri Hartini mengaku bersyukur atas prestasi tersebut dan
selanjutnya akan terus melakukan pembenahan dan peningkatan dengan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan sekolah berwawasan lingkungan yang telah ditetapkan. “Semoga penghargaan ini bisa memotivasi warga sekolah dan masyarakat sekitar untuk peduli dan berbudaya lingkungan”, harapnya.

sumber:probolinggokab.go.id




Berbagai upaya untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan tersebut telah ditunjang dengan kebijakan sekolah tentang pengelolaan lingkungan termasuk dengan mencantumkannya dalam visi dan misi sekolah.

Sri Hartini berharap penghargaan ini dapat merubah sikap, pandangan dan perilaku tentang kelestarian dan keselamatan lingkungan. “Untuk merubah itu semua menjadi sikap hidup berbudaya lingkungan harus diawali dari usia dini disekolah dan berkesinambungan. Harus ada usaha terus menerus untuk mewujudkannya”, jelasnya.

Kepala Sekolah yang akan memasuki masa purnatugas ini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berperan mengantarkan sekolah yang dipimpinnya meraih penghargaan tersebut. “Keberhasilan meraih penghargaan ini berkat kerja keras dan kerjasma seluruh warga sekolah dengan pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat”, tutur Sri Hartini.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina mengatakan prestasi SMPN 1 Sumberasih tersebut baru pertama kali diterima sekolah di Kabupaten Probolinggo. “Mudah-mudahan penghargaan ini mampu memotivasi sekolah lain untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup”, ujar Dewi.

Setelah berhasil meraih penghargaan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata, target selanjutnya adalah meraih predikat sebagai sekolah Adiwiyata. Untuk meraih predikat tersebut, kebijakan-kebijakan sekolah berwawasan lingkungan yang telah ditetapkan harus dapat diterapkan. Tingkatan selanjutnya setelah Adiwiyata adalah Adiwiyata Mandiri.

Penghargaan Adiwiyata diberikan setiap tahun menjelang peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia kepada sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Adapun indikator dan kriteria program Adiwiyata adalah Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif dan Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah.

Pada dasarnya peluang mengikuti program Adiwiyata terbuka bagi seluruh sekolah di tanah air Indonesia. Mengingat keterbatasan yang ada dan kepentingan dari semua pihak terkait, maka dalam proses seleksi dan penilaian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup dibantu oleh berbagai pihak, antara lain Pemerintah Daerah setempat (dikoordinir oleh BPLHD/Bapedalda Propinsi), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi dan pihak swasta lainnya.(d0d)